TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Sebanyak 497 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) El Bayan, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griana Dewi, mengatakan, sebagian besar pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Mereka sempat disolasi atau dirawat di fasilitas karantina khusus yang dipersiapkan Satgas Penanganan Covid-19 bersama pihak pondok pesantren, yakni di Madrasah Aliyah (MA) El Bayan.
Adapun 16 santri bergejala dirawat di RSUD Majenang dan RSU Duta Mulya yang memiliki fasilitas memadai sesuai protokol kesehatan.
Mereka pun hanya bergejala ringan dan sedang, yakni kehilangan indra penciuman, demam, dan batuk.
"Yang dirawat di MA maupun RS tiap hari berolahraga, mengkonsumsi makanan bergizi," ujarnya, Minggu (8/11/2020).
Sebelumnya, sebanyak 1.030 orang, meliputi santri, pengasuh, keluarga pengasuh, ustaz dan keluarga ustaz di lingkungan pesantren El Bayan telah menjalani tes swab.
Sebanyak 497 orang di antaranya terkonfirmasi Covid-19.
Mereka sempat diisolasi selama 10 hari sesuai panduan Kementerian Kesehatan dan diperiksa oleh dokter penanggung jawab.
Kabar baik muncul, semuanya telah dinyatakan sembuh tanpa gejala berat, maupun meninggal dunia.
"Semuanya sudah bisa dinyatakan sembuh," katanya.
Ketua Ponpes El Bayan, Gus H Firdaus Subky, SE mengungkapkan, kasus Covid-19 teridentifikasi pertama di pesantren pada akhir September 2020.
Baca juga: Mahfud MD Minta KPU, Bawaslu dan Forkopimda Cegah Klaster Baru Covid-19 di Pilkada
Sejumlah santri mengalami gejala demam hingga kehilangan indra penciuman.
Sebagian lain mengalami batuk ringan.
Pengasuh pesantren kemudian berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk melakukan swab masal.
Bukan hal mudah bagi pihaknya untuk menangani Covid-19 di pesantren tentunya.
Terlebih, virus itu menyerang ratusan santri dalam waktu nyaris bersamaan.
Tapi usaha keras itu kini membuahkan hasil.
Mereka telah sembuh semua tanpa gejala berarti.
Ponpes El Bayan patut jadi contoh penanaganan Covid 19 di lingkungan pesantren.
Meski semua santri sudah dinyatakan sembuh, protokol kesehatan di lingkungan Pesantren El Bayan tetap diberlakukan ketat.
Pengasuh dan pihak terkait menyediakan masker, memfasilitasi tempat cuci tangan, serta rutin mendisinfeksi ruangan dan lingkungan pesantren.
Pesantren juga menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 di tiap kegiatan santri.
Baik salat berjemaah, mengaji, hingga makan.
Santri juga dijadwalkan berolahraga dan berjemur matahari pagi tiap hari.
Makanan santri juga diberi tambahan gizi dan nutrisi agar lebih sehat.
Baca juga: Update Persebaran Corona di 34 Provinsi: Jakarta Bertambah 672 dan Jateng 613 Kasus Baru
"Tiap kegiatan dilakukan dengan protokol ketat," kata Firdaus.
Ponpes juga menyediakan ruangan khusus untuk memfasilitasi kunjungan orang tua santri.
Ruangan itu dibatasi dengan kaca sehingga santri bisa berinteraksi dengan orang tuanya tanpa harus berkontak fisik.
Ponpes juga membentuk Satgas Penanganan Covid-19 pesantren dan relawan Jogo Santri.
Tugas Satgas Covid-19 El Bayan ini untuk memastikan protokol kesehatan tidak dilanggar.
Di sisi lain, Satgas dan relawan Jogo Santri juga rutin melakukan edukasi.
Berbagai langkah pencegahan ini penting untuk mengantisipasi munculnya musibah serupa ke depan.
"Kami berharap musibah di Ponpes El Bayan ini menjadi pelajaran bagi pesantren lainnya agar tidak terjadi musibah sama," ujarnya
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 497 Santri Ponpes El Bayan Majenang Cilacap Sembuh dari Covid-19