TRIBUNNEWS.COM- Seorang ibu rumah tangga berinisial NSW (27) nekat mengakihiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Sebelum gantung diri, NSW diduga sempat membunuh dua anaknya dengan cara memberi racun.
NSW diduga bunuh diri akibat rumahnya hendak dijual sang suami.
Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengaku prihatin usai mendapat informasi tentang Ibu Rumah Tangga (IRT) muda diduga meninggal karena bunuh diri.
IRT di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru tersebut juga diduga membunuh dua anaknya sebelum akhirnya gantung diri.
Ayat berharap kejadian tersebut bukan karena faktor ekonomi. Ia juga berharap kejadian serupa jangan sampai terjadi lagi.
"Kita sayangkan sekali ada kejadian tersebut, prihatin kita mendengarnya semoga bukan karena faktor ekonomi," jelasnya kepada Tribun, Selasa (17/11/2020).
Ayat langsung bertanya perihal kejadian itu kepada masyarakat setempat.
IRT itu diduga bunuh diri dipicu akibat suami korban hendak menjual rumah yang mereka tempati.
Kejadian itu memperlihatkan bahwa pendidikan karakter moral sangat penting.
Baca juga: Dua Pekan Setelah Kekasihnya Meninggal Gantung Diri, Wanita Toraja Lakukan Tindakan Sama
Baca juga: Pelajar Asal Demak Tewas Terbungkus Selimut di Kamar Hotel, Pelaku Pembunuhan Ditangkap di Surabaya
Baca juga: Pria Jatinegara Tewas di Atap Rumah Kontrakan, Sempat Dikira Kesetrum Ternyata akibat Ini
Pemerintah kota berupaya menanamkan pendidikan karakter moral sejak dini.
Satu caranya dengan mengajak peserta didik untuk rutin mendatangi rumah ibadah.
Bagi yang beragama muslim ikut serta dalam Gerakan Maghrib Mengaji.
Karakter moral juga ditanamkan lewat program masjid paripurna dan rumah ibadah lainnya. Adanya kegiatan di rumah ibadah dan masjid paripurna bisa membuat generasi muda punya wadah aktivitas positif.
"Kita berupaya terus meningkatkan karakter moral bagi generasi muda," ulasnya.
Suami Korban Akui Sebelumnya Sempat Cekcok
Sebagiamana diberitakan, pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki kasus gantung diri seorang ibu muda di Kota Pekanbaru berinisial NSW (27).
Warga Jalan Palembang, Perumahan Mutiara Kulim, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya, pada Senin (16/11/2020) sore kemarin.
Tak hanya itu, NSW diduga juga melakukan aksi pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri.
Ia memiliki 3 orang anak. Anak pertama perempuan dan anak kedua kembar laki-laki.
Dari 3 anaknya, 2 orang ditemukan meninggal dunia. Mereka adalah NAG, perempuan berusia 2 tahun dan DAG, laki-laki berusia sekitar 6 bulan.
Sementara 1 lagi anaknya, DAG yang juga laki-laki berusia 6 bulan, berhasil diselamatkan.
"Dugaan sementara memang, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kita, bahwa kemungkinan besar dua anaknya meninggal karena dikasih racun. Namun masih kita pastikan, nanti dari hasil autopsi akan diketahui," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Juper Lumban Toruan.
Dipaparkan Juper, hasil introgasi sementara terhadap suami NSW, PNG (28), sebelumnya antara keduanya sempat terjadi cekcok.
"Hasil penyelidikan kita sementara, kita melakukan introgasi terhadap suami ibu (korban,red) tersebut, memang diakui mereka sempat cekcok, biasa dalam rumah tangga, ada perselisihan. Mungkin ada hubungannya dengan kejadian ini," ungkapnya.
Disinggung apakah ada keterkaitan dengan faktor ekonomi, Juper menerangkan hal tersebut bisa saja ada kaitannya.
"Itu masih kita selidiki, mungkin arahnya ke sana juga, masalah ekonomi," bebernya.
Untuk diketahui, kejadian gantung diri dan temuan 2 anak yang ikut tewas ini, pertama kali diketahui oleh PNG (28) yang tak lain adalah suami NSW.
Ketika itu, PNG baru pulang dan melihat kondisi rumah dalam keadaan gelap.
Kemudian suami korban berteriak minta tolong lalu sembari berlari keluar rumah.
Beberapa saksi yang merupakan warga sekitar, datang dan masuk ke dalam rumah.
Tepatnya di bagian dapur, saksi melihat NSW dalam keadaan tergantung.
NSW yang sudah dalam kondisi tak bernyawa itu, lantas diturunkan dan jasadnya diletakkan di ruang tengah rumah.
Selanjutnya, para saksi juga mendapati 3 orang anak di dalam kamar utama.
Dua di antaranya meninggal dunia dengan kondisi mulut berbusa.
Sementara 1 orang anak masih bernafas dan langsung dilarikan ke klinik terdekat.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan warga ke polisi.
Tim Identifikasi Polresta Pekanbaru dan tim dari Polsek Tenayan Raya, mendatangi lokasi untuk dilakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya, tiga jenazah itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk kepentingan visum serta autopsi.
Polisi dalam hal ini juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Diantaranya kain panjang, kursi, susu bayi, dan handphone.
Termasuk kertas hvs bertuliskan: "Maafkan aku... Aku pergi... Biar anak2 ikut bersamaku.."
Surat ini diletakkan di atas kasur, dibawah kaki anak yang meninggal dunia.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya saat dikonfirmasi, membenarkan perihal kejadian itu.
"Iya, jenazahnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. Saat ini tim sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," paparnya. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang) Rizky Armanda).
Disclaimer : berita ini dirilis bukan bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org
(Tribun Pekanbaru/Fernando)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul IRT Muda Bunuh Diri Bersama Anaknya di Pekanbaru Diduga Dipicu Hendak Jual Rumah yang Ditempati