TRIBUNNEWS.COM- Seorang ibu rumah tangga berinisial EK hampir menjadi korban rudapaksa tetangganya berinisial IW.
EK yang ditinggal suami melaut bahkan hampir dibunuh oleh pelaku menggunakan pisau.
EK lalu bersikukuh lebih memilih dibunuh oleh korban daripada dilecehkan pelaku.
Peristiwa terjadi di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
Upaya pemerkosaan itu dialami EK itu terjadi di rumahnya, Jumat 13 November pekan lalu.
EK yang dikabarkan seorang diri di rumah ditinggal melaut oleh suaminya, dihampiri IW sekitar pukul 03.08 Wita.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul yang dikonfirmasi membenarkan adanya persitiwa itu.
"Tersangkanya sementara dalam proses pengejaran," kata Kompol Agus kepada tribun, Selasa (17/11/2020) sore.
Baca juga: Kakek 59 Tahun Rudapaksa Bocah Panti Asuhan di Sendang, Diduga Gara-gara Kesepian Ditinggal Istri
Baca juga: Perilaku Bejat Mertua Rudapaksa Menantunya 5 Tahun Terakhir: Mengadu ke Suami, Malah Disuruh Diamkan
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Tiri saat Istri Tidur, Terbongkar karena Perut Korban Membesar, Hamil 6 Bulan
Lebih jauh, Kompol Agus menjelaskan, pelaku IW memasuki kamar korban EK dengan cara mencungkil jendela rumah yang terbuat dari seng.
Berhasil memasuki kamar EK, IW pun mulai melancarkan aksi bejatnya.
Namun, saat IW mulai merabah tubuh korban, EK terbangun.
"Tiba-tiba korban (EK) merasakan ada yang merabah badan serta area kemaluannya, sehingga pada saat itu korban (EK) terbangun," ujarnya.
Melihat EK terbangun, IW yang telah menanggalkan pakaiannya pun menaiki badan korban. Ia lalu menyekap mulut EK yang berusaha berteriak meminta tolong.
"Pada saat korban (EK) berteriak, pelaku (IW) langsung mengancam korban dengan menggunakan pisau dan mengarahkan pisau tersebut kearah leher korban,"ungkap Kompol Agus.
IW lanjut Kompol Agus pun mengatakan kepada korban (EK) bahwa apabila berteriak IW mengancam akan membunuhnya.
EK pun merasa ketakutan. Dan pada saat itu korban (EK) minta dilepaskan, namun pelaku (IW) minta dicium.
Permintaan IW untuk dicium ditolak EK sambil berucap," lebih baik kamu bunuh saya dari pada saya cium kamu".
"Setelah itu pelaku (IW) melepaskan korban (EK) dan memakai kembali pakainnya, kemudian pelaku minta dibukakan pintu agar dapat keluar dari rumah," tutur Kompol Agus.
(Tribun Timur/Muslimin Emba)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Pisau Pelaku Pemerkosaan Sudah di Leher, Istri Pelaut di Antang: 'Lebih Baik Kau Bunuh Saya'