TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi berstatus siaga. Sebanyak 246 warga kelompok rentan Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dievakuasi.
Mereka ditempatkan di penampungan pengungsi sementara (TPPS) Balai Desa Jrakah, Jumat (20/11/2020).
Kepala Desa Jrakah, Tumar mengatakan, 246 warga kelompok rentan ini berasal dua dusun, yakni Sepi dan Kajor.
Dusun Sepi ada 121 jiwa. Rinciannya lansia ada 27 orang, balita 28 orang, difabel empat orang, dewasa 39 orang, anak-anak 28 orang, dan ibu menyusui ada lima orang.
Baca juga: Tinjau BPPTKG Yogyakarta, Doni Monardo Monitor Perkembangan Gunung Merapi
Kemudian Dusun Kajor ada 125 jiwa. Rinciannya lansia ada 44 orang, balita ada 30, dewasa ada 27 orang, anak-anak 12 orang, ibu hamil tiga orang, dan ibu menyusui sembilan orang.
"Mereka dievakuasi ke TPPS Balai Desa Jrakah sejak Selasa (17/11/2020) malam," kata Tumar saat dihubungi, Jumat.
Sejak Gunung Merapi dinaikkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III), kata Tumar warga di kawasan rawan bencana (KRB) tersebut awalnya tidak mau dievakuasi relawan ke TPPS yang disediakan Pemerintah Desa Jrakah.
Namun, setelah mereka mendapatkan sosialisasi dari petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Giologi (BPPTKG) Yogyakarta akhirnya mau dievakuasi.
Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Kepala BNPB Doni Monardo Tinjau dari Udara
Mereka dievakuasi oleh sukarelawan dan tim siaga desa (TSD) Jrakah menuju lokasi jarak aman dari bahaya erupsi Gunung Merapi di TPPS Balai Desa Jrakah.
"Anak muda dan usia produktif sebagian masih bertahan di rumah. Mereka melakukan aktivitas biasa ke ladang dan cari pakan ternaknya," kata dia.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, warga kelompok rentan di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah dievakuasi ke TPPS.
Bambang mengatakan ada tiga TPPS yang disiapkan sebagai tempat pengungsian sementara warga kelompok rentan.
Tiga TPPS itu antara lain, Desa Tlogolele, Desa Klakah dan Desa Jrakah.
"Jumlah warga kelompok rentan yang dievakuasi ke TPPS masih akan terus bertambah," kata dia.
Guna memudahkan evakuasi masyarakat di daerah rawan bencana Gunung Merapi ke desa yang aman, katanya Pemkab Boyolali membentuk konsep desa persaudaraan atau sister village.
"Sister village kalau di Indonesia desa persaudaraan. Atau antara desa yang rawan bencana erupsi Merapi atau KRB 3 dan KRB 2 dengan desa penyangga yang aman," kata Bambang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Merapi Siaga, 246 Warga Desa Jrakah Boyolali Dievakuasi ke Pengungsian Sementara