News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi ke TKP Temuan Bayi yang Dibakar di Jember, Mulai Periksa 4 Orang yang Diduga Tahu Kejadian

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi olah TKP penemuan mayat bayi yang hangus diduga dibakar di Kalisat Jember

Bayi itu sendiri merupakan bayi lengkap.

Dari pemeriksaan medis, dia terlahir dari usia kandungan sembilan bulan.

Sukari menuturkan, pihaknya menduga peristiwa pembakaran itu terjadi hanya beberapa jam sebelum ditemukan.

"Kemungkinan malam harinya, atau dini hari. Dan pagi jam 9 ditemukan warga," kata Sukari kepada TribunJatim.com.

Lokasi penemuan bayi terbilang jauh dari jalan raya, berjarak sekitar 200 meter.

Jalan menuju tempat itu menurun, dengan hanya jalan tanah setapak yang sulit. 

Baca juga: Dikira Bau Kucing Mati, Ternyata Mayat Satria yang Kesetrum di Rumah Kosong, Telapak Tangan Hancur

Penemuan mayat bayi dengan kondisi hangus terbakar menghebohkan warga Dusun Kramat, Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur.

Dikutip dari Surya.co.id, mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setempat, Totok, pada Rabu (18/11/2020).

Totok lantas melaporkan penemuan mayat bayi itu ke perangkat desa dan berlanjut ke jajaran Polsek Kalisat.

Kapolsek Kalisat, AKP Sukari, membenarkan pihaknya menerima adanya laporan penemuan mayat bayi tersebut.

“Tadi kami dapat laporan dari kepala desa ada penemuan bayi,” kata Sukari, seperti yang diberitakan Kompas.com, Rabu.

Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sri wahyunik/suryamalang.com Polisi olah TKP penemuan mayat bayi yang hangus diduga dibakar di Kalisat Jember ()

Beberapa fakta baru pun muncul setelah dilakukan olah TKP.

Dilansir Surya.co.id, ketika olah TKP berlangsung, penyidik kepolisian menemukan ceceran minyak tanah di sekitar lokasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini