Laporan Wartawan Serambi Indonesia Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam memasang kamera jebakan atau camera trap untuk memantau harimau sumatera.
Pemasangan kamera trap dilakukan di dekat permukiman penduduk dan memangsa hewan ternak sapi, Sabtu (21/11/2020) di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan.
Riya Kamba, petugas BKSDA wilayah II Subulussalam yang turun ke lokasi membenarkan adanya temuan bangkai bekas terkaman harimau termasuk jejak sang binatang buas itu.
BKSDA belum dapat memastikan berapa individu harimau yang masuk ke dekat permukiman penduduk lantaran jejak kaki kurang jelas akibat musim hujan.
Tim BKSDA hanya dapat memperkirakan harimau tersebut sudah dewasa.
Hal itu berdasarkan jejak kaki yang masih tersisa dan petunjuk lain.
Baca juga: 14 Wanita Rohingnya di Aceh akan Diselundupkan di Malaysia, Ditemukan Tentara di Semak Dini Hari
Hewan ternak milik Gunawan Cibro, ini menurut Riya Kamba dimangsa harimau dari kandangnya yang terletak di kebun kelapa sawit dekat permukiman warga.
Guna mendeteksi secara jelas soal sosok harimau tersebut, tim pun memasang empat unit kamera trap.
BKSDA juga berdiskusi dengan masyarakat terkait koflik harimau yang menggegerkan penduduk setempat.
“Malam ini kami tim BKSDA , WCS dan pemilik ternak sapi akan berjaga di lokasi sekitar TKP untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,” terang Riya Kamba.
Sebagaiman berita sebelumnya, Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) kembali muncul ke dekat permukiman penduduk di Kota Subulussalam.
Informasi yang diterima Serambinews.com, Sabtu (21/11/2020) ‘si raja rimba’ itu menerkam ternak sapi milik warga di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Baca juga: VIRAL Ibu di Aceh Ambruk di Hari Pertunangan Putrinya, Sang Anak : Ibu Belum Lihat Foto Tunangan
Ternak sapi yang dimangsa tersebut milik warga bernama Gunawan Cibro. Peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB atau jelang dinihari tadi.
Kemunculan hewan dilindungi ini kembali meresahkan masyarakat Kota Subulussalam khususnya di Lae Motong.
Pasalnya hewan bertaring ini, mulai memangsa hewan ternak dan kemunculannya juga membuat masyarakat sekitar takut ke kebun.
Padahal, konflik antara harimau dengan manusia di Subulussalam baru saja mereda sekitar empat bulan.
Menyikapi masalah tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam turun ke lapangan.
Tim BKSDA Aceh seksi konservasi wilayah ll Subulussalam turun bersama WCS-IP dan masyarakat mengecek lokasi temuan ternak yang diterkam harimau.
“Benar ada laporan warga soal kemunculan harimau, kami sudah turun ke lokasi dan menemukan sisa ternak yang dimangsa,” kata Riya Kamba, S.Hut, petugas BKSDA Kota Subulussalam.
Menurut Riya Kamba, hewan ternak yang dimangsa harimau berjumlah satu ekor dan ada sisa bangkai ditemukan di sekitar kandang.
Kandang ternak sapi ini terletak di kebun kelapa sawit terpaut sekitar dua kilometer dari permukiman penduduk.
Selain bangkai sapi bekas mangsa harimau, tim BKSDA juga menemukan jejak hewan pemangsa tak jauh dari lokasi kejadian.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BKSDA Wilayah II Subulussalam Pasang Camera Trap Pantau Harimau Sumatera yang Terkam Sapi