News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Merapi

UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Selama Seminggu, Ada Perubahan Morfologi Kubah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Gunung Merapi yang dipantau melalui PGM Selo pada Jumat (20/11/2020) pukul 17.46 WIB.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi terjadi peningkatan pada periode Jumat (13/11/2020) hingga Kamis (19/11/2020) dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (20/11/2020).

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 262 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.939 kali gempa Fase Banyak (MP), 7 kali gempa Low Frekuensi (LF), 441 kali gempa Guguran (RF), 352 kali gempa Hembusan (DG), dan 8 kali gempa Tektonik (TT).

Secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.

Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.

Tinggi asap maksimum 200 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 16 November 2020 pukul 07.45 WIB.

"Guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan dengan jarak luncur maksimal sejauh 2 km di sektor barat ke arah hulu Kali Lamat pada 14 November pukul 06.15 WIB," ungkap Hanik.

Selain itu, analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 19 November terhadap 11 November 2020 menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah, yaitu runtuhnya sebagian kubah lava 2018.

Baca juga: Satgas Covid-19 Harap Pengungsian Gunung Merapi Direkayasa Lebih Baik dan Tetap Galakkan 3M

Sedangkan, berdasarkan analisis foto drone pada 16 November 2020, teramati adanya perubahan morfologi dinding kawah akibat runtuhnya lava lama, terutama Lava1997 (Selatan), Lava1998, Lava1888 (Barat), dan Lava1954 (Utara).

"Selain itu belum teramati kubah lava baru. Adapun perhitungan volume kubah lava berdasarkan foto drone tersebut sebesar 200.000 m3," tandas Hanik.

Terkait deformasi atau penggembungan tubuh Gunung Merapi minggu ini dari pantauan menggunakan electronic distance measurement (EDM) ditunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 cm/hari.

Hanik melanjutkan, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 64 mm/jam selama 60 menit di Pos Kaliurang pada 13 November 2020.

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," imbuhnya.

Untuk potensi bahaya, Hanik menyampaikan, saat ini masih sesuai rekomendasi, yaitu guguran lava, lontaran material vulkanik dari erupsi eksplosif, dan awan panas sejauh maksimal 5 km dari puncak Merapi.

Sejak 5 November 2020, BPPTKG telah menetapkan Gunung Merapi berstatus Siaga (level III).

Dengan status tersebut, BPPTKG menyimpulkan prakiraan daerah bahaya meliputi Kabupaten Sleman, DIY, di Kecamatan Cangkringan; Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), dan Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

Baca juga: Ada Bilik Asmara di Pengungsian Warga Terdampak Gunung Merapi, Khusus Suami Istri, Ini Syaratnya

Selanjutnya, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, di Kecamatan Dukun; Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah di Kecamatan Selo; Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi).

Selain itu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah di Kecamatan Kemalang; Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).

Baca juga: Tinjau BPPTKG Yogyakarta, Doni Monardo Monitor Perkembangan Gunung Merapi

Hanik menambahkan, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Di samping itu, pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. (TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Gunung Merapi Selama Seminggu, Terjadi Perubahan Morfologi Kubah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini