Catatan Tribunlampung.co.id, terjadi 4 kasus serangan buaya di sekitar aliran Sungai Way Semaka.
Kasus terakhir serangan buaya terjadi pada 12 Oktober 2020.
Warga Pekon Kampung Baru, Kecamatan Pematang Sawa, Tanggamus, Bakarudin, mengalami luka berat akibat serangan buaya di aliran Sungai Semaka.
Serangan yang dialami nelayan tersebut cukup parah.
Karena pria 54 tahun itu dan buaya sempat bergulat.
Binatang melata tersebut tidak melepaskan gigitannya setelah mencaplok betis dan lutut kanan Bakarudin.
Bakarudin berupaya membuka mulut buaya untuk melepaskan gigitan.
Namun, buaya yang sempat melepaskan gigitan di kakinya, justru pindah menggigit lengannya.
Bakarudin akhirnya lolos dari serangan buaya tersebut setelah teriak minta tolong.
Anak Bakarudin, Husnudon, yang mendengar teriakan ayahnya, datang dan langsung memukul buaya menggunakan dayung.
Sebelumnya, peristiwa serangan buaya juga dialami Rafelis Amin Syaifullah, warga Pekon Tugu Papak, Kecamatan Semaka, Tanggamus.
Rafelis mengalami luka gigitan di tangan setelah diserang buaya saat mengangkat jaring ikan pada 3 Oktober 2020.
Saat digigit, korban langsung mengibaskan tangannya dan buaya pun melepaskan gigitan.
Keduanya lantas sama-sama menghindar.