Willem Jonata/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih tinggi sejak statusnya dinaikkan menjadi siaga atau level tiga pada 5 November lalu.
Aktivitas kegempaan yang tinggi itu menimbulkan guguran tebing lava lama.
"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi," kata Kepala Balai Pengamatan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, seperti dikutip kompas.com.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Tebing Lava Tahun 1954 di Gunung Merapi Berjatuhan, BPPTKG Beri Penjelasan
Dalam rilis tertulis Senin (23/11/2020), BPPTKG meminta warga tidak panik serta terus mengikuti rekomendasi dan arahan dari instansi-instansi terkait.
Terkait kondisi terrsebut Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Palguna berinisiatif mendirikan Posko Sosial Tanggap Bencana guna mendata kebutuhan dan menyalurkan segala bentuk bantuan yang dibutuhkan warga pengungsi, khususnya di sekitar wilayah Kecamatan Dukun dan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
LPM Palguna bergerak dengan mobilitas pada beberapa posko, termasuk membantu suplai sembako dan kebutuhan lainnya bagi warga pengungsi.
Seiring meningkatnya aktivitas Gunung Merapi, kebutuhan pengungsi di Posko-posko yang didirikan
melalui kerjasama Palguna dengan warga dan aparat setempat pun terus bertambah.
Temuan di lapangan saat survey beberapa Posko di wilayah Muntilan, selain kebutuhan pokok seperti bahan makanan, minuman, susu anak dan lansia, obat-obatan, kebutuhan alat masak untuk keperluan
dapur umum juga meningkat.
Baca juga: Pengungsi di Gunung Merapi Pilih Tidur di Dekat Kandang Darurat, Ini Alasannya
Tidak ada yang bisa memastikan sampai kapan kondisi ini akan terus berlangsung.
Warga di sekitaran kawasan rawan bencana (KRB) bukan hanya harus meninggalkan rumah, tapi juga aktivitas dan pekerjaan kesehariannya guna mengantisipasi dampak erupsi.
Semua pihak tentu berharap agar erupsi tidak berdampak besar terhadap korban jiwa maupun aset bagi warga, terutama yang berdomisili di sekitar KRB.
"Posko Palguna sendiri mendampingi pengungsi dari empat Dusun di Desa Ngargomulyo, Kec. Dukun,
Magelang," kata Koordinator Posko LPM Palguna Joko Setiawan, dalam keterangan tertulisnya.
Posko pengungsian terbagi dalam empat lokasi di wilayah Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
Atas nama kemanusiaan, lanjut Joko Seiawan, LPM Palguna mengajak siapa saja untuk terlibat mengulurkan solidaritas sosial bersama melalui wadah ini.