TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Di era digital saat ini kita dimudahkan dalam mengakses segala macam informasi.
Oleh karena itu orangtua dan guru harus pandai-pandai dan bijaksana dalam mengakses informasi baik berupa berita maupun dalam bentuk iklan produk pangan yang terkait dengan kesehatan.
Arif Hidayat, selaku ketua harian Yayasan Abipraya Insan Cendekia Indonesia menyatakan, salah satu temuan YAICI terdapat oknum guru yang memberikan tugas berupa video dengan membuat kental manis, yang kemudian video tersebut diupload di youtube agar mendapatkan nilai.
“Padahal yang kita ketahui kental manis ini bukan susu, tapi diperuntukan sebagai topping atau tambahan untuk makanan dan minuman.4
Oleh karena itu, pentingnya guru sebagai garda terdepan dalam melindungi anak didik melalui cara-cara yang tepat, benar dan bijak,” katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/11/2020).
Seminar diadakan dalam rangka memperingati hari PGRI sekaligus menjalankan beberapa pilar YAICI yaitu mengenai pendidikan dan kesehatan.
Baca juga: Baliho Bergambar Rizieq Shihab Tidak Diturunkan, Begini Penjelasan Satpol PP Kota Mataram
Tema yang diusung dalam seminar yang diadakan Yayasan Abipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Badan Khusus Perempuan (BKP) PGRI di NTB usung tema Peran Aktif Guru Melalui Edukasi Kesehatan Dalam Rangka Membantu Pemerintah Mencegah Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Sekolah “Menyongsong Era Back To School”
Masa pandemi ini membuat berbagai kegiatan mengharuskan dilakukan di rumah, begitu pun aktivitas sekolah.
Maka dari itu, Indonesia membuat berbagai aturan agar proses pembelajaran tetap berjalan.
Begitu pun NTB, provinsi ini memiliki peraturan penyelenggaraan pembelajaran yang diatur surat edaran dari Gubernur Nusa Tenggara Barat.
“Surat edaran ini menindaklanjuti SKB 4 Menteri, nomor 420/3320.UM/Dikbud Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Satuan Pendidikan pada Tahun pelajaran 2020/2021 di masa pandemi covid-19,” kata Aidy Furqan selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB.
Ia juga menjelaskan bagaimana proses pembelajaran sekolah tahun ajaran 2020/2021, yaitu dengan fase new normal.
Baca juga: Pasti Nyesel Kalau Masih Buang Susu Basi, Coba Gunakan Sebagai Pupuk Tanaman dan Lihat Hasilnya
“Fase new normal terdiri dari pembelajaran dengan shift/block, penilaian dengan shift/block, pengaturan BDR dan shift block, serta mengontrol aktivitas anak ke orang tua atau wali,” ujar Aidy.
Hj. Niken Saptarini Widyawati selaku Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, guru memiliki peran yang sangat penting selama pandemi ini.
“Peran guru selama pandemi ini adalah, guru harus jadi teladan pencegahan penularan covid-19, sebagai motivator, guru juga harus terus berinovasi, mengevaluasi proses pembelajaran selama pandemi, serta harus terus mensosialisasikan protokol pencegahan penularan covid-19,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan bahwa para guru, khususnya perempuan harus mengembangkan program kerja sama dengan organisasi di bidang pendidikan dan kemasyarakatan.
“Tugas perempuan PGRI adalah mengembangkan program-program kerjasama dengan lembaga dan organisasi perempuan, serta organisasi di bidang pendidikan dan kemasyarakatan,” kata Niken.
Tidak hanya guru, petugas program kesehatan (Promkes) juga memiliki peran agar proses pembelajaran di sekolah tetap memperhatikan protokol pencegahan covid-19.