News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seratusan Warga Desa Blater Diserang Chikungunya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue dan chikungunya kian pendek menyusul perubahan iklim yang terjadi secara global.

TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Belum hilang ancaman Covid-19, warga desa tersebut dihantui chikungunya.

Sebelumnya, 106 warga desa tersebut terserang virus yang menginfeksi melalui perantara nyamuk ini.

Chikungunya adalah infeksi virus yang biasanya ditandai dengan demam dan nyeri sendi. 

Virus ini menulari manusia melalui gigitan nyamuk.

Dinkes Kabupaten Purbalingga telah melakukan pengobatan terhadap seratusan warga Desa Blater yang terserang chikungunya.

Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono mengatakan, warga yang terinfeksi telah diobati.

Tidak ada pasien yang sampai menjalani rawat inap di rumah sakit karena penyakit ini.

Baca juga: Merana Lihat Sule dan Nathalie Holscher Mesra saat Bulan Madu, Rizky Febian : Aku Cuma Jadi Nyamuk

“Kami obati secara rawat jalan,” katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (26/11/2020).

Laporan terbaru yang diterimanya, warga yang sembuh dari chikungunya terus bertambah.

Dari semula 37 orang, kini bertambah menjadi 77 orang.

Di sisi lain, ada tambahan kasus warga yang terinfeksi chikungunya sebanyak 25 orang.

Dengan demikian, total kasus warga yang terkena chikungunya ada 131 jiwa, dari semula 106 orang.

“Total kasus 131,” katanya.

Hanung mengatakan, chikungunya bukanlah penyakit mematikan.

Baca juga: Kronologi Melaney Ricardo Positif Covid-19, Akui Menggigil saat Syuting hingga Sendi & Tulang Ngilu

Hanya, penderitanya mengalami sejumlah gejala, seperti lemas pada persendian.

Meski begitu, bukan berarti ancaman virus ini bisa dianggap enteng.

Penyakit ini bisa mengganggu mobilitas penderitanya.

Selain mengobati penderita, Dinkes Kabupaten Purbalingga juga melakukan fogging untuk mengendalikan penyebaran virus ini.

Fogging dilakukan melalui penyelidikan epidemiologi sebelumnya.

Hanung mengatakan, pesebaran virus dengan perantara nyamuk ini tidak lepas dari kondisi kesehatan lingkungan.

Baca juga: Pengin Menikah Lagi dan Punya Anak, Vicky Nitinegoro Cari Istri yang Paham Agama, Ini Alasannya

Karenanya ia menekankan pentingnya menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah datangnya penyakit.

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) perlu digiatkan,terutama saat musim penghujan saat ini.

Hujan yang turun sering menyebabkan lingkungan lembab hingga memicu perkembangbiakan nyamuk lebih cepat.

“Apalagi di musim penghujan, banyak air menggenang,” katanya. (Khoirul Muzakki)

Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Seratusan Warga Desa Blater Diserang Chikungunya, Dinkes Purbalingga: Jangan Dianggap Enteng

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini