TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) melaksanakan peluncuran pembiayaan perdana Sistem Resi Gudang (SRG).
Bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, LPMUKP membiayai resi gudang ikan dan rumput laut.
Pembiayaan ini diluncurkan perdana di Pelabuhan Benoa dengan pengelola gudang ikan PT Perikanan Nusantara serta pengelola gudang rumput laut milik Koperasi Serikat Pekerja Merdeka Indonesia.
Acara peluncuran ini berlangsung di Gudang SRG Kospermino, Jl Kima 8 Kav AA No 09, Biringkanaya, Makassar, Jumat (27/11/2020).
Sistem Resi Gudang (SRG) berdampak sangat positif untuk mencegah terjadinya fluktuasi harga produk yang dipengaruhi unsur musiman.
Baca juga: Kandungan Gizi yang Terdapat pada Rumput Laut dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Syarif Syahrial, selaku Direktur LPMUKP, menerangkan bahwa acara ini merupakan awalan untuk pelaksanaan program yang telah dirancang jauh hari bersama Bappebti Kementerian Perdagangan, Ditjen PDSPKP dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
Sistem Resi Gudang sangat penting untuk memberikan kepastian harga.
Terkadang, pembudidaya rumput laut kita dihadapkan turunnya harga ketika produksi melimpah.
Diharapkan dengan sistem ini, pembudidaya tidak perlu khawatir lagi terhadap ancaman penurunan harga saat panen.
Di lain sisi, pinjaman resi gudang dengan jaminan persediaan ini, dapat tetap memberikan akses permodalan bagi pembudidaya pada musim tanam berikutnya," jelas Syarif.
Syarif juga menerangkan bahwa nilai pinjaman yang diberikan sebesar 70 persen dari nilai stok yang tercantum dalam resi gudang.
Ketika harga kembali meningkat, petani rumput laut dapat menjual produknya.
"Harapan kami kesejahteraan pembudidaya rumput laut dapat terus meningkat dengan adanya kepastian harga ini akibat adanya sistem resi gudang," tutup Syarif.