Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar
TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria bernama Habibie (29) membunuh tetangganya, Balanda (40).
Penganiayaan berujung pembunuhan berawal saat korban melakukan hal tak senonoh pada istri pelaku.
Korban yang sedang mabuk masuk ke kamar istri pelaku lalu memperlihatkan alat vitalnya.
Warga memadati sebuah lorong di Lingkungan Tippulue, Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (3/12/2020) malam.
Lorong tersebut tak jauh dari Masjid HJ Mondeng.
Warga memadati lorong tersebut lantaran telah terjadi kasus pembunuhan. Balanda (40) ditemukan tak bernyawa oleh kakaknya bernama Ridwan.
Ia dianiaya hingga tewas oleh Habibie (29).
Baca juga: Longsor Terjadi di Jalur Medan-Berastagi, Seorang Sopir Truk Tewas, Lalu Lintas Lumpuh Total
Baca juga: Aniaya Suaminya Hingga Tewas, Johana Terancam 7 Tahun Penjara
Baca juga: Satu Keluarga di Indragiri Hulu Keracunan AC, Ibu Tewas dan Dua Anak Kritis
Korban dan pelaku masih bertetangga. Bahkan masih memiliki hubungan keluarga.
Kakak korban, Ridwan mengetahui adiknya meninggal dunia setelah pelaku ke rumahnya memberitahukan bahwa dia baru saja aniaya korban yang tak jauh dari rumah pelaku.
Ia pun pergi melihat adiknya di lokasi tersebut, akan tetapi ia menemukannya adiknya sudah dalam keadaan tak bernyawa.
“Pelaku sempat mendatangi saya memberitahukan telah menganiaya korban karena memperlihatkan alat vitalnya kepada istrinya,” katanya saat ditemui Kamis (3/12/2020).
Setelah itu, pelaku kemudian pergi.
Sementara Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Ardy Yusuf menyatakan kasus ini bermula ketika korban dalam keadaan mabuk masuk ke kamar SR istri pelaku.
"Korban mabuk dan masuk ke kamar istri pelaku mempelihatkan alat vitalnya dan melakukan onani," tuturnya saat ditemui Mapolres Bone, Jumat (4/11/2020).
Istri pelaku pun ketakutan, kemudian lari ke luar rumah menemui kakak korban. Ia memberitahukan terkait perbuatan yang dilakukan korban kepadanya.
Setelah itu, SR menelepon suaminya yang sedang berada di luar untuk pulang ke rumah.
"Pelaku datang dan melihat istrinya. Sang istri pun bercerita tentang perbuatan korban," ujarnya.
Lanjut Ardy, pelaku kemudian mendatangi korban yang berada di dekat rumah pelaku.
"Pelaku mendatangi korban, akan tetapi pelaku mau dipukul pakai batu. Dengan spontan, pelaku mengambil balok kayu yang ada di dekatnya lalu memukul korban di bagian kepala satu kali," jelasnya.
Kata Ardy, pelaku berhasil ditangkap kurang lebih 3 jam dari waktu kejadian.
"Pelaku berada di dalam kota sehingga petugas melakukan pengejaran. Dari informasi keluarga juga pelaku ingin menyerahkan diri," bebernya.
Pelaku tiba Mapolres Bone sekira pukul 00.10 Wita. Ia langsung dibawa ke ruang pemeriksaan.
Saat diinterogasi, pelaku sangat menyesali perbuatannya. Ia tak menyangka perbuatannya tersebut membuat nyawa Balanda melayang.
"Saya sangat menyesal. Saya tidak bayangkan akan seperti ini jadinya," sesal Habibie.
Ia mengaku sempat kabur usai melakukan aksinya tersebut lantaran takut pihak keluarga korban yang lain marah.
“Saya takut nanti ada keluarga yang lain mengamuk, jadi saya tinggalkan lokasi. Tapi saya benar-benar tidak menyangka akan seperti ini,” ucapnya
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologi Pembunuhan di Kelurahan Toro Bone, Berawal Saat Korban Mabuk dan Masuk Kamar Istri Pelaku