Karena mengeluh sakit di perut dan muntah-muntah, oleh dokternya jaga, dirinya disarankan untuk opname.
"Kemudian tersangka diopname," kata dia.
Bunuh Anak Saat Suami Nyoblos
Yadsen menjelaskan kronologi kejadian pembunuhan yang terjadi pada Rabu (9/12/2020) pukul 09.00 WIB
Saksi kakek ketiga korban bernama Faomambòwò Lahagu, nenek Setiani Zega, anak sulung pelaku dan ayah korban Nofedi Zega berangkat bersama ke TPS II Desa Banua Sibohou untuk melakukan pencoblosan terhadap Calon Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara.
"Sebelum keempatnya berangkat mereka pamit terlebih dahulu kepada pelaku Inisial MT dan para korban," jelasnya.
Selanjutnya pada pukul 12.00 WIB, kakek, nenek dan kakak korban pulang kerumah sedangkan ayah korban masih tinggal di Lokasi TPS.
Kemudian sekitar pukul 13.30 WIB ketiganya sampai di rumahnya dan mereka langsung masuk ke dalam rumah melalui pintu depan rumah yang belum dikunci oleh pelaku.
Setibanya di dalam rumah, para saksi melihat ketiga orang korban dalam keadaan terluka dan tidak bernyawa dengan posisi luka gorok dileher.
Baca juga: Penyesalan Ibu Bunuh Anak Karena Susah Diajar Belajar Online, Korban Dikubur dengan Pakaian Lengkap
Sedangkan pelaku MT berada disamping ketiga korban dengan posisi tidur terlentang dan sebilah parang berada di samping pelaku.
Melihat kejadian tersebut para saksi kaget dan ketakutan sehingga kakak korban langsung menelpon ayahnya Ama Fani yang rumahnya berada sekitar 30 meter dari rumah mereka untuk memberitahukan kejadian tersebut.
Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB ayah korban sampai di rumah dan langsung masuk ke kamar dan melihat ketiga anak kandungnya dalam keadaan tidak bernyawa dan mengalami luka gorok di leher.
"Pada hari itu juga Rabu 09 Desember 2020 sekira pukul 17.00 WIB, personil Polsek Tuhemberua mendapat informasi telah terjadinya peristiwa pembunuhan dan selanjutnya Kapolsek Tuhemberua AKP Ibe J Harefa dan Personil Polsek Tuhemberua bersama dengan Kasat Reskrim Polres Nias AKP Junisar R Silalahi menuju tempat kejadian tersebut," tuturnya.
Yasden menyebutkan bahwa modus pembunuhan yang dilakukan dengan cara menggorok leher anak-anak tersebut hingga nyaris putus.