TRIBUNNEWS.COM - Dua terduga teroris yang ditembak mati di Makassar disebut terlibat dalam pendanaan bom bunuh diri di Filipina.
Dua terduga teroris itu yakni MR dan SA.
Mereka ditembak mati Tim Densus 88 Antiteror di Makassar karena melawan saat ditangkap.
Hal itu diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, saat meninjau lokasi penggerebekan di Perumahan Villa Mutiara, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu (6/1/2021) siang.
"(Terlibat) dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja katedral Zolo, Filipina. Di mana pelaku merupakan kelompok jamaah villa mutiara," kata Merdisyam.
Baca juga: 20 Terduga Teroris Ditangkap di Makassar, 2 di Antaranya Ditembak Mati, Tergabung dalam Jaringan JAD
Baca juga: Densus 88 Tembak Mati 2 Terduga Teroris, 18 Ditangkap
Selain itu, kata Merdisyam, MR dan SA beserta keluarganya pernah berupaya bergabung ISIS di Suriah.
"Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah bermaksud bergabung organisasi ISIS di Suriah, namun dapat dibatalkan di bandara Soetta," ujarnya.
Lebih lanjut, Merdisyam mengungkapkan, kelompok yang ditangkap itu, kerap melakukan latihan menembak di gunung.
"Dan mulai bulan oktober 2020 lalu secara rutin melakukan latihan nembak dan naik gunug atau idat," beber Merdisyam.
Keduanya, MR dan SA merupakan pimpinan kelompok JAD yang bermarkas di Villa Mutiara.
Tidak hanya MR dan SA, Tim Densus 88 juga menangkap 18 orang lainnya di beberapa lokasi berbeda.
Satu dari 18 orang itu berinisial I, mengalami luka tembak dan masih dirawat di RS Bhayangkara.
Kini, jenazah dua terduga teroris MR dan SA yang diketahui merupakan mertua dan menantu itu berada di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar.
Dan, saat ini Tim Densus masih memburu terduga pelaku lainnya.
(TribunMakassar.com, Muslimin Emba)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 2 Terduga Teroris yang Tewas di Makassar Disebut Danai Pengeboman Gereja di Filipina