News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Mestinya Faisal Rahman Naik Nam Air Tetapi Dipindah ke Sriwijaya Air SJ 182

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Faisal Rahman

TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Nasib malang kakak beradik Faisal Rahman dan Asyhabul Yamin dua kakak beradik yang menjadi korban Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021).

Sebenarnya mereka adalah penumpang Nam Air, namun karena ada masalah teknis, penerbangan keduanya dipindah ke Sriwijaya Air.

Faisal Rahman, YouTuber asal Sintang, Kalbar, terdaftar dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan kepulauan seribu, pada 9 Januari 2021.

Pria berusia 30 tahun bersama dengan saudara kandungnya, Asyhabul Yamin.

Dua saudara kandung ini tercatat dalam manifest nomor 40 dan 41.

Mereka merupakan warga Jalan MT. Haryono, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar.

Baca juga: Tim Penyelam Polri Temukan Pelampung Hingga Pakaian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Keduanya merupakan putra dari pasangan Masrizal dan Mariyati. Faisal anak bungsu, sementara Asyabul Yamin, anak sulung. Jajaran Polres Sintang, mengonfirmasi keduanya merupakan warga Kabupaten Sintang.

Budi Kurniawan, kerabat dekat Faisal dan Asyhabul mengungkapkan, awalnya sahabat karibnya sejak kecil itu bukan penumpang Sriwijaya Air SJ-182, melainkan penumpang pesawat Nam Air.

Seharusnya, Faisal dan Asyhabul berangkat dari Jakarta ke Pontianak pada 9 Januari 2021, pukul 07.00 WIB pagi dengan pesawat Nam Air.

"Ceritanya seharusnya mereka berangkat jam 7 pagi tanggal 9 pakai pesawat Nam Air," ungkap Budi.

Baca juga: Malaysia Sampaikan Dukacita Mendalam Atas Musibah Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Informasi ini diperoleh Budi dari istri Asyahabul Yamin.

Hari itu, sekitar pukul 10.00 WIB, istrinya menerima telepon dari suaminya perihal penundaan keberangkatan.

"(Kata suaminya) pihak maskapai yang memberitahukan bahwa keberangkatan jadi, cuma delay sampai jam 13.00 wib siang. Lalu, pesawatnya dialihkan ke Sriwijaya Air,"

Pesawat Sriwijaya Air Sj-182 dijadwalkan terbang pada pukul 13.25 WIB. Namun, pesawat ternyata baru lepas landas pada 14.36 WIB.

Alasan terjadi delay pada pesawat ini karena saat akan take off pukul 13.25 WIB terjadi hujan deras.

Baca juga: Hari Ke-4 Pencarian Sriwijaya Air, Tim Gabungan Temukan 114 Kantong, 74 Diantaranya Diduga Jenazah

Posisi terakhir pesawat diketahui berada di atas Kepulauan Seribu.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebut jika pesawat pada pukul 14.37 WIB masih berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke 29.000 kaki dengan mengikuti standar instrumen.

Pesawat lalu dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB. Pesawat terakhir terlihat di ketinggian 250 kaki.

Pesawat tersebut jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pesawat Boeing 737-500 Sriwiyaja Air memuat 62 orang dengan kru pesawat 6 orang. Rinciannya: 40 dewasa,7 anak-anak, 3 Bayi.

Seorang Konten Kreator Sekaligus Produser

Faisal memiliki akun IG @Classics_fay, diikuti lebih dari 19 ribu followers. Dalam profilnya, Fay memiliki usaha penjualan pakaian bernama Toko Cahaya Busana.

Faisal juga menuliskan dirinya sebagai produser music, pianis dan gitaris.

Karyanya bisa dilihat di akun Youtubenya Dunia Malam TV (DM.TV).

Dalam karyanya, Fay mencantumkan dirinya sebagai pengisi suara, music dan sound serta legal content.

Dalam unggahan di Instagram, Fay banyak menampilkan kepiawaian dalam memainkan alat music dan olah vocal.

Sejak namanya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan, postingan Fay di Instagram maupun konten youtubenya dibanjiri doa dari para warganet.

Budi menyebut, Faisal pernah mengenyam pendidikan di MIN Sintang.

Setelahnya, dia banyak menempuh pendidikan di Yogyakarta dan Jakarta. Terakhir lulus di Binus University, jurusan Ilmu Kumputer 2007-2013.

Di laman Facebook Binus University, Ikatan Keluarga Alumni Bina Nusantara (IKABINUS) turut mengucapkan duka mendalam terhadap Faisal dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

Meski tidak ada hubungan darah, bagi Budi, Fay sudah dianggap seperti adik sendiri. Dia mengenalnya sejak kecil.

“Kami (berbicara) mewakili pihak keluarga, harapan kami tidak banyak.

Andai kata sudah tidak selamat, minimal jasadnya ada. Itu harapan kami.

Kami pun di sini, cuma bisa berharap ada mukjijzat, selamat itu harapan terbesar kita,” kata Budi.

Teruskan Bisnis Keluarga

Faisal dan Asyhabul berangkat dari Sintang ke Jakarta sebelum Natal 2020, lalu.

Keduanya disebut rutin ke Jakarta untuk berbelanja pakaian dalam jumlah besar.

Baik Faisal dan Asyhabul, keduanya diberikan kepercayaan oleh orangtuanya mengelola bisnis pakaian.

Nama tokonya Cahaya Busana Sintang.

“Ke Jakarta karena memang aktivitas keluarga ini kan pebisnis jual beli pakaian,” kata Budi Kurniawan, kerabat dekatnya.

Asyhabul Yamin, sudah mengelola Toko Cahaya Busana sejak tahun 2010.

Sementara adiknya, Faisal Yamin, baru beberapa bulan terakhir dipercaya ibunya, Mariati meneruskan bisnis keluarga.

Kepergian Faisal ke Jakarta bersama Asyhabul merupakan kali pertama dalam rangka belajar belanja pakaian untuk bisnis keluarga.

“Situasi seperti sekarang, bisnis keluarga dilimpahkan kepada anaknya, terutama yang tua.

Asyhabul diminta mengajar dan mendidik adiknya cara belanja pakaian dan segala macam, karena orangtuanya pun mau mengalihkan itu semua ke anaknya.

Sebelum natal sudah di sana (Jakarta), memang aktivitas mereka sering ke Jakarta-Pontianak, kadang sebulan di sini, terus ke Jakarta,” cerita Budi. (Agus Pujianto)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Budi Ungkap Faisal Rahman dan Asyhabul Yamin Dialihkan dari Pesawat Nam Air ke Sriwijaya Air SJ182

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini