TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Masyarakat menyoroti pengadaan laptop oleh anggota DPRD Sumatera Utara.
Program ini dianggap tidak populer karena saat ini semua terfokus pada penanganan pandemi Covid-19.
Bagaimana tidak, di saat semua pihak sibuk melakukan refocusing anggaran untuk penanganan corona, anggota dewan malah menggelontorkan uang Rp 1,6 miliar untuk pengadaan laptop.
Alasannya, untuk mendukung kinerja selama pandemi, lantaran harus bekerja menggunakan aplikasi Zoom.
"Itu program lama. Sudah dianggarkan sejak kami dilantik lalu.
Tapi dipending, dan diusulkan lagi di P-APBD tahun lalu," kata Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Akan Menikah Bulan Depan, Anggota DPRD Bunuh Diri Jerat Leher dengan Selang
Dia beralasan, laptop yang diberikan kepada seluruh anggota DPRD Sumut itu hanya dipinjampakaikan hingga masa periodesasi tugas mereka sebagai wakil rakyat selesai.
"Itu bukan menjadi hak milik. Tapi kami jaga dan rawat.
Habis priodesasi harus dikembalikan itu. Bukan menjadi hak milik," katanya.
Disinggung soal pengadaannya di tengah masa pandemi Covid-19, dimana masih banyak rakyat yang kesusahan dan butuh bantuan, serta Pemprov Sumut melakukan refocusing anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk penanganan virus corona di Sumut, Baskami justru menyebutkan bahwa pengadaan laptop tetap prioritas.
Sebab, dia merasa pengadaan laptop ini lebih penting untuk kinerjanya dan anggota DPRD Sumut.
Baca juga: Anggota DPRD di Sumut Diduga Tewas Bunuh Diri, Berencana Menikah Bulan Depan
"Pengadaan ini kita usulkan untuk bantu kinerja. Karena sekarang kan lagi Covid-19.
Jadi sebagian kita rapat pakai zoom. Jadi salah satunya membantu kinerja seperti rapat-rapat di dewan," sebutnya.
Meski berdalih pengadaan laptop ini untuk mendukung kinerja anggota dewan, namun banyak pihak meragukan alasan itu.