Dalam postingannya, ia menyebutkan seorang pria bernama Fathan Ardian warga Telukjambe telah hilang tanpa kabar sejak Minggu (10/1/2020)
Selang tiga hari, Jasad Fathan justru ditemukan terbujur kaku oleh dua orang pemuda yang tengah lari pagi di tengah tersier sawah di Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon.
Jasadnya ditemukan dengan tangan dan kaki terikat serta duduk dan badan seperti membungkuk, dibungkus plastik merah dan dililit sarung serta bed cover.
Dimata Kawan-kawan
Di mata teman-temannya Fathan dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul.
"Dia itu orangnya mudah bergaul, dan orangnya murah senyum. Gampang banget dia lempar senyum ke orang," kata Bayu Pramudhia (19) saat ditemui Tribun Jabar di rumah duka di Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (14/1/2020).
Bayu mengenal Fathan sejak duduk di bangku SMA 3 Karawang.
Korban dikenal sebagai orang yang jago main bola voli.
Bahkan menjabat sebagai ketua ekstrakurikuler olahraga bola voli.
"Dia ketua di ekskul dan saya wakilnya. Dia itu orangnya memang aktif saat sekolah. Dia juga pengurus OSIS dan saat perpisahan sekolah juga dia itu yang menjadi ketua panitianya," ujarnya.
Sejak lulus SMA, Bayu dan Fathan mendirikan komunitas podcas bernama Taiko bersama empat sahabat lainnya.
Sementara itu Panji Mayza Perdana mengaku mengenal Fathan di dunia teater Merah Putih yang merupakan ekstrakurikuler SMA.
"Dia memang bukan anggota ekskul teater. Tetapi setiap ada kegiatan dia itu aktif membantu kami, dia sering bermain musik dari gendang," kata Panji pelatih teater.
Fathan mahasiswa semester III Telkom University Bandung itu ditemukan tewas di persawahan wilayah Cilamaya.