Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada akan adanya gempa susulan.
Masyarakat diminta menjauhi lereng yang mudah longsor dan menjauhi pantai jika ada gempa susulan.
"Dalam waktu satu minggu ini atau beberapa minggu ke depan, kami terus memonitor gempa-gempa susulan masih ada, tapi semoga saja semakin berkurang," tambah Dwikorita.
Baca juga: Cegah Penjarahan, DPR Minta Perketat Pengawalan Penyaluran Bantuan Korban Gempa Sulbar
Baca juga: Pasca-gempa Majene, Warga Terpaksa Mengungsi di Kandang Ayam
Pulau Sulawesi merupakan wilayah yang rawan akan gempa bumi.
Tak hanya di wilayah Mamuju dan Majene saja, tetapi di semua wilayah Sulawesi.
Terutama di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.
Termasuk Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara di level berikutnya.
Hal ini dikarenakan Sulawesi berada di area tumbukan lempeng, yaitu lempeng Samudera Pasifik menumbuk ke lempeng Asia.
Baca juga: Cerita Kades di Majene Cari Bantuan bagi Korban Gempa, Relakan Uang Pribadi hingga Posting di Medsos
Baca juga: BNPB: Kelompok Rentan Harus Dipisah di Pengungsian Gempa Sulbar untuk Cegah Covid-19
Artinya proses penumbukan lempeng ini masih berjalan dan sudah terbentuk patahan-patahan yang sewaktu-waktu dapat bergeser dan bergerak.
"Namun sekali lagi, jika bangunan kita cukup kuat terhadap gempa, mengikuti standar bangunan tahan gempa, insyaallah aman tapi juga harus siap untuk menyelamatkan diri," imbuh Dwikorita.
Ia juga menyarankan agar masyarakat menyiapkan jalur evakuasi dari rumah sesegera mungkin.
Serta siapkan tempat yang aman jauh dari rumah dan robohnya bangunan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)