TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan bernama Daminah mencap tiga anak kandung sendiri sebagai anak durhaka.
Apa yang dilakukan Daminah bukan tanpa alasan.
Saat ini dirinya tengah menghadapi gugatan di Pengadilan Agama Pangkalan Balai Banyuasin dari ketiga anaknya terkait permasalahan pembagian harta warisan.
"Anak durhaka, anak durhaka, anak durhaka," ucap Daminah usai menjalankan sidang lanjutan mediasi di Pengadilan Agama (PA) Banyuasin, Senin (18/1/2021).
Sementara itu, Heriyandi SH didampingi Sutopo SH selaku advokasi Daminah dan cucunya bernama Angga menyebutkan, sidang mediasi berjalan lancar.
Hanya tetapi, masih belum menemukan titik baik antara ketika anak terhadap ibu kandung, Daminah.
Baca juga: Digugat ke Pengadilan Negeri Depok Soal Protokol Kesehatan, Pengacara Raffi Ahmad Angkat Bicara
"Saya berharap persoalan bisa mengerucut dengan kekeluargaan dan kembali harmonis hubungan baik antara anak dan ibu kandung," harap Heri.
Untuk diketahui, objek yang di sengketa merupakan tanah seluas 12.000 meter persegi, terdiri dari 3 surat yang terletak di Jalan Mutiara Kelurahan Kedondong Rate Banyuasin.
Sedangkan menurut keterangan dari tergugat Daminah, bahwasannya ketiga anak kandung perempuannya tersebut masing- masing telah mendapatkan bagian dari hartanya seluas 750 meter persegi untuk per orang.
Untuk objek yang digugat di luar tanah tersebut yang memang sudah atas nama Daminah diketahui oleh Lurah, Kecamatan dan Notaris yang kini juga menjadi tergugat.
Cerita Lengkap
Diberitakan sebelumnya, nasib tragis dialami oleh Darmina, warga Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Saat ini dirinya sedang berjuang menghadapi gugatan yang diajukan tiga anak perempuannya dan cucu.
Ia menceritakan, sebelum gugatan datang, ketiga anaknya sudah jarang menjalin silaturahmi dengan dirinya terhitung sejak suami Darmina, Aplaha Kajim, meninggal dunia 2019 lalu.
Jangankan untuk tatap muka, sekedar komunikasi via telepon pun hampir tidak pernah.
"Tidak pernah, tahu-tahu ada surat dari pengadilan," kata Darmina.
Diakui Darmina, ketika menjelang lebaran puasa, anaknya yang nomor 3 bernama Aprilina pernah mengirim bingkisan.
Tapi orangnya tidak datang ke rumah sampai sekarang.
Baca juga: Pengadilan Agama Indramayu Ramai, Banyak yang Ajukan Perceraian, Awal 2021 Ada 499 Perkara
Sama halnya dengan Herawati, anak pertama, dan Mila Katuarina, anak keempat, semenjak bapaknya meninggal sampai sekarang tidak pernah melihat Darmina.
Sementara Alpian, cucunya yang ikut menggugat, sempat datang ke rumah hanya minta uang saja.
Hanya anak bungsunya, Dewi Shinta, yang masih peduli sama dirinya. Hingga kini masih berkomunikasi dan pernah datang ke rumah.
"Karena Dewi tahu dan pernah merasakan merawat saya selama 5 tahun," tutur Darmina yang merasa lega dan nyaman hidup bersama Angga cucunya yang bisa mengurusi dan memenuhi kebutuhan pokok dirinya.
Nenek berusia 78 Tahun ini, ketika ditanya mengenai tempat tinggal mengapa harus memilih tinggal bersama Angga bila dibandingkan dengan ke empat anak perempuannya yang sudah mapan hidup.
Darmina, dengan senyum semunya menjawab, dirinya sudah tahu rahasia anak perempuannya sehingga tak mau hidup bersama mereka.
Oleh sebab itu, Darmina lebih memilih tinggal bersama Angga dan istrinya serta kedua cucunya yang selalu membuat semangat hidup.
"Saya pernah nginap di rumah Aprilina. Saya tak tahan soal makan. Aprilina selalu mainkan matanya dengan menjelitkan mata ke arah saya kalau mau makan," ungkap Darmina.
Baca juga: Soal Insiden Polri-FPI, Murphi Minta Mahfud Tak Dahului Pengadilan
Berbeda dengan Herawati, dirinya pernah menginap di rumahnya, malahan dirinya sebagai orangtua selalu diejek dengan memperlihatkan bokongnya.
"Jadi saya sudah rahasia anak. Lebih baik saya bersama cucu, tapi saya nyaman," ucap Darmina tersedu karena menahan nangis.
Tetapi tidak semua anak yang menjadi perhatian khusus Darmina, anak bungsunya Dewi Shinta yang pernah merawatnya selama 5 tahun hingga kini tetap baik, meskipun jarang datang ke rumah.
"Hanya Dewi yang lama merawat saya, suaminya kecil tapi baik dan kuat membopong saya kalau mau mandi," tutur Darmina.
Dijelaskan Darmina, cucunya Angga sejak berumur 3 tahun ditinggalkan oleh ibunya meninggal, dan pesan ibunya agar Angga dirawat dengan baik.
Sebab itu, Angga dibesarkan hingga sekarang. Dan Angga sudah besar dan berbalik merawat dirinya dengan ikhlas dan tulus.
"Saya merasa nyaman bersama Angga dan istri serta anaknya. Soal makan dan keperluan saya selalu disiapkan Angga," akui Darmina.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Ribut Ibu dan Anak, Hj Darminah 3 Kali Sebut 3 Anak Perempuannya Durhaka Usai Sidang di Banyuasin, .
(Sripoku.com/ Mat Bodok)