Selama 3 hingga 4 hari, ia berkeliling untuk menawarkan dagangannya.
"Di setiap kota saya mulai memasak, dan mulai berkeliling dengan motor," tutur Jehad.
Saat dia bertemu teman-temannya di Klaten, serta meminta saran dan akhirnya ia memutuskan untuk mencoba mengawali usahanya di Solo.
Meski kini harus menyewa indekos bulanan.
Baca juga: Sergei Kosenko Dideportasi karena Buat Party Tanpa Prokes, Bukan Ceburkan Diri ke Laut Bersama Motor
"Saya berpikir untuk center, buka bisnis di Solo karena kuliner di Solo lebih bagus di Purwokerto," jelasnya meyakininya.
Awalnya ia menyewa indekos di Serengan, namun ia mengurungkan niatnya karena tidak ada yang pembayarannya per bulan.
Hingga pada akhirnya ia memutuskan menyewa di indekos di Kampung Keprabon Lor.
"Saya sempat mencari kos-kosan yang bulanan untuk sebagai saya bisa memasak pesanan," ujarnya.
Ia menuturkan dalam sehari, ada sekitar 15 hingga 20 porsi nasi ayam biryani dari pembeli.
Di antaranya bisa diantar ke rumah-rumah pembeli.
Meskipun begitu, ia merasa penghasilannya lebih dari cukup, hingga ia mendapatkan lokasi untuk membuat outlet di Solo.
"InsyAllah, sebulan lagi, saya bisa membuka outlet di sini," kata
Saat ini, dia masih menyediakan satu menu saja yaitu nasi ayam biryani yang dibanderol Rp 20 ribu per porsi dengan tampilan cukup menarik.
Namun ke depannya, ia berencana menyajikan makanan khas timur tengah lainnya seperti Kebab, Salamy hingga Samosa.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Pria Palestina Keliling Indonesia Jual Nasi Biryani & Kebuli Pakai Motor, Kini Singgah di Solo
(Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto)