Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TENGAH - Jenazah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Pratu Dedi Hamdani dimakamkan di pemakaman umum Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (24/1/2021) sore.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 16.00 Wita.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga yang sejak pagi menunggu kedatangan putra terbaik mereka.
Selanjutnya jenazah disalatkan di masjid Desa Pelambik.
Kemudian dilakukan upacara penyerahan dari pihak keluarga kepada TNI untuk dimakamkan secara militer.
Jenazah diterima Dandim 1620/Loteng Letkol Inf Putu Tangkas.
Mobil jenazah membawa Pratu Dedi Hamdani diiringi ratusan warga desa.
Meski di tengah pandemi Covid-19, petugas kesulitan membendung keinginan warga untuk ikut dalam pemakaman Pratu Dedi Hamdani ke peristirahatan terakhirnya.
Anggota TNI pun meminta warga menjaga jarak dan memakai masker lewat pengeras suara masjid.
Sampai menempuh jalan terakhir dengan membagi-bagikan masker kepada warga untuk menghindari penularan Covid-19.
Dari rumah duka warga berjalan kaki mengantar mobil jenazah ke lokasi pemakaman.
Suasana haru dan rasa bangga warga kampung mewarnai pemakaman Pratu Dedi yang telah naik pangkat menjadi Praka Anumerta Dedi Hamdani.
Baca juga: Suasana Haru Pemakaman Pratu Roy Febrianto, Prajurit TNI yang Gugur Dalam Kontak Tembak di Papua
Bagi warga, Dedi Hamdani meninggal dengan terhormat.
Ia tercatat sebagai pahlawan karena rela mengorbankan jiwa dan raga demi keutuhan NKRI.
"Dia menjadi kebanggaan kita semua," kata Nujumudin, salah satu warga yang ikut dalam pemakaman.
Terpisah, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengucapkan turut berduka atas berpulangnya Pratu Dedi Hamdani.
Dedi tercatat sebagai salah seorang putra NTB terbaik yang gugur di medan tugas membela negara tercinta.
"Semoga Allah menempatkan dinda (Pratu Dedi) di tempat yang mulia di sisi-Nya," kata Zulkieflimansyah, di akun media sosialnya.
Gugur Ditembak KKB
Sebelumnya diberitakan Pratu Roy Vebrianto, gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Menurut Kapen Kogabwilahan III Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, Pratu Roy diberondong peluru oleh KKB Papua ketika baru melaksanakan Salat Subuh.
Baca juga: Pratu Roy Gugur Ditembak KKB Usai Salat Subuh, Nyawa Pratu Dedi Hamdani Juga Tak Tertolong
Selain Pratu Roy, Pratu Dedi Hamdani juga gugur saat melakukan pengejaran.
Kini jenazah kedua prajurit ini sedang dalam proses evakuasi ke Timika, Papua.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com:
Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani gugur setelah terlibat kontak tembak dengan KKB Papua di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021) pagi.
"Dua korban penembakan KKB Papua meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter Caracal," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilahan III) Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulis, Jumat sore.
Suriastawa menjelaskan, Pratu Roy gugur setelah KKB Papua memberondong peluru secara membabi buta.
Baca juga: Gugur Dalam Kontak Senjata dengan KKB, Pratu Firdaus Akan Dimakamkan di Kebumen
Peristiwa penembakan itu terjadi ketika Pratu Roy baru melaksanakan Salat Subuh.
Sementara, Pratu Dedi meninggal saat melakukan pengejaran KKB Papua.
Pratu Dedi mengejar KKB Papua setelah Pos Titigi menjadi sasaran penembakan.
"Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," ucap Suriastawa.
Sebelumnya, pihak TNI melaporkan kontak tembak TNI dan KKB Papua berlangsung pada Jumat pagi.
Baku tembak berlangsung hingga Jumat siang.
Kedua prajurit yang gugur itu merupakan anggota Yonif Raider 400 yang sedang bertugas di Intan Jaya.
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Ratusan Warga Lombok Tengah Iringi Pemakaman Jenazah Pratu Dedi yang Gugur di Papua