Dia yang bertugas mengambil batu bara di dalam karung, sering keluar masuk terowongan, berhasil menyelamatkan diri.
Meski dirinya diluar dari 22 orang pekerja tersebut, namun saat itu tetap keluar masuk terowongan untuk menjalankan tugas.
Saat kejadian, dia di luar terowongan, Hingga kemudian mendengar lima orang temannya dari dalam berteriak banjir dan lari keluar.
Setelah itu, dirinya mencoba masuk ke terowongan untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Jadi, saat mendengar kawan-kawan teriak banjir, saya malah masuk untuk melihat. Dan ternyata ada banjir, saya juga langsung keluar," kata Rusman.
Sebanyak 10 orang lainnya masih berada di dalam dan belum berhasil keluar dari terowongan yang memiliki banyak cabang di dalamnya.
Dia juga menyebutkan, saat ini yang tersisa ada 10 orang. Rinciannya, 4 orang ada yang berasal dari Tanah Laut (Kabupaten Tala) dan 6 orang dari Mentewe Kabupaten Tanbu.
10 Orang Masih Terperangkap di Tambang Batubara Manual Mentewe Tanbu
Tim gabungan mengevakuasi 10 pekerja Tambang Batu Bara manual yang diduga masih terperangkap dalam lorong tambang batu bara di Desa Mentawakan Mulya, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan.
Tim evakuasi masih kesulitan untuk melakukan evakusi dengan cuaca buruk yang masih terjadi.
Tim Basarnas, BPBD, Polres, Kodim, Tim Rescue Jhonlin dan Brimob, masih di lokasi, Senin (25/1/2021).
Pencarian 10 orang yang masih terperangkap didalam terowongan tambang batu bara manualan di KM 33 Desa Mentawajan Mulya Kecamatan Mentewe Kabupaten Tanahbumbu (Tanbu) Provinsi Kalimantan Selatan, masih terus dilakukan.
Kendala cuaca, menjadi halangan pencarian 10 dari 22 pekerja tambang batubara manualan eks PT Cahaya Alam Sejahtera (CAS).
Kapolres Tanbu AKBP Himawan Sutanto Saragih SIK melalui Kasubag Humasnya, AKP H Made, mengatakan pencarian masih dilkaukan tim gabungan.