News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Terseret Kereta hingga 200 Meter, sang Masinis Berikan Kesaksian: Sengaja Loncat ke Rel

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas PMI Kota Yogyakarta mengevakuasi jenazah DW yang terseret Kereta Bengawan di dekat Jembatan Layang Janti, Selasa (26/1/2021)

TRIBUNNEWS.COM - Tubuh seorang pria berinisial DW terseret kereta api hingga 200 meter.

Pria berumur 32 tahun tersebut diduga nekat mengakhiri hidupnya.

Hal ini diperkuat dengan keterangan masinis yang melihat DW melompat ke atas rel saat kereta api sedang melaju.

Diketahui DW tertabrak di daerah Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, dekat jembatan layang Janti.

Pasca-kejadian, jenazah warga Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul itu langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.

Kapolsek Banguntapan, Kompol Zaenal Supriyatna SH, menjelaskan kronologi insiden yang terjadi pada Selasa (26/1/2021).

Baca juga: Viral Video Wanita Hadang Mobil di Tengah Jalan, Diduga Ingin Bunuh Diri, Warga Coba Cegah

“Motifnya belum diketahui, hanya saja menurut keterangan masinis, dia sengaja melompatkan diri ke rel kereta api,” katanya kepada Tribun Jogja usai mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (26/1/2021).

Zaenal menjelaskan, tidak ada saksi yang betul-betul melihat DW di area rel kereta api.

Namun, melihat dari TKP dan reka ulang kasus tersebut, DW meninggal di tengah rel kereta api dan bukan di pinggir.

“Kalau di pinggir rel, itu kemungkinan jenazahnya akan jatuh ke kanan, tapi ini tidak. Ini terseret di tengah,” ucapnya lagi.

Tubuhnya terseret sepanjang 200 meter dari arah barat sisi selatan rel kereta.

DW menggunakan mobil menuju ke area rel kereta api di Jembatan Layang Janti tersebut. Mobil tersebut juga ditinggal di daerah itu.

Diberitakan sebelumnya, Seorang pria berinisial DW (32), warga Giripanggung, Gunungkidul, tewas tertabrak Kereta Bengawan jurusan Pasar Senen-Solo, Selasa (26/1/2021).

Baca juga: Kronologi Pikap Pengangkut Rombongan Lamaran Tabrak Tiang Lampu, 2 Orang Tewas di Lokasi Kejadian

Korban tertabrak di sekitar Jembatan Layang Janti, Jomblang, Karangendo, Bantul sekitar pukul 15.00.

Salah satu saksi, Lilik Subarmintono (61) yang merupakan warga setempat mengatakan dirinya tidak tahu jika ada orang melintas di dekat rel kereta api.

Namun, ia mendengar bunyi klakson kereta yang tidak biasa.

“Saya itu lagi tiduran, rumah saya di pertigaan ini, terus mendengar bunyi klakson kereta yang lebih panjang. Saya kira itu janggal,” ucapnya ketika ditemui Tribunjogja.com, Selasa (26/1/2021).

Lilik menjelaskan, sebagai warga yang tinggal bersebelahan dengan rel kereta api, bukan barang baru baginya mendengar klakson kereta.

Namun, di sore itu, klakson tersebut terdengar berbeda.

Ia pun bergegas naik ke lantai dua rumahnya untuk mengecek ada apa.

Di lantai dua yang bisa melihat ke arah rel dengan jelas, Lilik lantas melihat ada mayat tergeletak.

Ia kemudian menelpon RW dan Dukuh. Setelahnya baru ditangani oleh Polsek Banguntapan.

Melihat ada kecelakaan, warga pun langsung berkumpul menyaksikan apa yang terjadi.

Baca juga: Pria Ditemukan Tewas Tergantung, Takut Kualat karena Pernikahan Anaknya Tak Sesuai Kitab Primbon

“Korban sepertinya terseret sejauh 200 meter. Tidak ada yang tahu korban ada di situ, kalau tahu pasti diperingatkan warga,” ucapnya.

Diketahui, pekerjaan terakhir DW adalah makelar mobil.

Saksi lain, Bejo Sutrisno menambahkan, DW sempat berkunjung ke rumahnya dan menanyakan terkait kereta api.

Tidak diketahui alasan ia bertanya, namun DW hanya menjelaskan ia diminta sang anak untuk merekam aktivitas kereta api.

“Kemarin sore itu, ada laki-laki kesini, katanya mau videokan sepur. Tapi kan sampai jam 19.00 tidak ada sepur lewat,” ucap Bejo kepada Tribunjogja.com.

Bejo melanjutkan, laki-laki tersebut hampir sama dengan DW yang meninggal hari ini.

Ia mengamati mulai dari celana, sepatu, tas dan sandal, semua sama dengan yang laki-laki gunakan di malam hari.

“Tapi korban ini kan pakai jaket. Dia sama persis dengan yang saya lihat semalam,” tambah Bejo.

Tidak banyak yang mereka bicarakan, kata Bejo. Laki-laki yang mirip DW itu sempat bertanya apakah pernah ada yang mati di rel kereta api itu.

“Nah, dia saking takutnya itu terus lari. Baru agak siangan, dia kesini lagi. Saya bilang, ‘mas rokoknya ketinggalan kan semalam’. Setelahnya sudah dan saya tidak lihat dia ada di dekat rel,” tandasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Menurut Keterangan Masinis, Begini Kronologi Pria Yang Sengaja Lompat Ke Rel Saat Kereta Api Melaju

(Tribunjogja.com/Ardhike Indah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini