TRIBUNNEWS.COM - Kereta Rel Listrik (KRL) Solo - Jogja (Yogyakarta - Solo) saat ini memasuki tahap uji coba.
VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba, mengungkapkan saat ini KRL Solo-Jogja masih dalam uji coba terbatas dan akan dilanjutkan dengan uji coba untuk umum.
"Sampai saat ini kita sedang melakukan uji coba terbatas, dari tanggal 20-31 Januari 2021 ada sejumlah pihak yang kita undang untuk naik KRL uji coba terbatas," ungkap Anne dalam program Overview Tribunnews, Kamis (28/1/2021).
Setelah 11 hari uji coba terbatas, uji coba untuk umum disebut Anne akan dimulai pada 1 Februari 2021 mendatang selama sepekan.
"Setelah (uji coba terbatas) ini, tanggal 1 Februari akan kita buka untuk publik, untuk masyarakat umum," ujarnya.
Baca juga: Terapkan Sistem Kuota, KAI Commuter Buka Pendaftaran Uji Coba KRL Lintas Yogyakarta-Solo untuk Umum
Anne menyebut, masyarakat harus mengunduh dan memasang aplikasi KRL Access di handphone.
"Harus daftar online melalui aplikasi KRL Access, mau naik jam berapa dari stasiun mana sudah kami atur kuotanya," ungkap Anne.
Dalam uji coba KRL Solo-Jogja ini, PT KAI Commuter membatasi jumlah penumpang.
"Karena masih di masa pandemi, sesuai peraturan kementerian, satu (gerbong) kereta maksimal 74 orang," ungkapnya.
Diketahui, KRL Solo-Jogja memiliki empat rangkaian gerbong kereta.
Selain jumlah penumpang, kuota per stasiun juga disebut telah dibagi.
"Setelah daftar online, nanti akan mendapatkan kartu multitrip di stasiun, atau kalau sudah punya e-money tinggal datang ke stasiun cukup Rp 1, bisa mencoba KRL sampai 7 Februari," ungkap Anne.
Baca juga: Pria Terseret Kereta hingga 200 Meter, sang Masinis Berikan Kesaksian: Sengaja Loncat ke Rel
Baca juga: Selama PPKM, Operasional KRL Diberlakukan Seperti Libur Natal dan Tahun Baru, Sampai Jam 10 Malam
Setelah uji coba untuk umum berakhir, KRL Solo-Jogja akan mulai dibuka untuk komersil mulai 10 Februari 2021.
"Tanggal 10 Februari kita akan buka untuk komersial, dengan tetap memberlakukan pembatasan," ucap Anne.
Diketahui tarif KRL Solo-Jogja berlaku flat, yakni Rp 8.000 sama dengan tarif KA Prambanan Ekspress (Prameks).
Adapun KRL Solo-Jogja akan secara penuh menggantikan perjalanan KA Prameks dari Solo hingga Stasiun Tugu, Yogyakarta.
Sedangkan KA Prameks masih ada untuk perjalanan dari Stasiun Tugu menuju Kutoarjo.
Baca juga: Ada Tes GeNose Acak untuk Penumpang Bus dan Mandatory untuk yang Naik Kereta Api Mulai 5 Februari
Baca juga: Target Jokowi Sehari 1 Juta Vaksinasi, Pakar: Lebih Penting Lakukan Testing
Anne mengungkapkan KRL Solo-Jogja akan dilakukan perjalanan sebanyak 20 perjalanan atau 10 perjalanan pulang-pergi (PP).
Adapun waktu tempuh KRL Solo-Jogja 68 menit atau lebih cepat 20 menit dibandingkan KA Prameks yang mencapai 88 menit.
KRL Solo-Jogja akan berhenti di 11 stasiun sepanjang Solo hingga Yogyakarta.
Yaitu Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Prambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan.
Alasan KRL Ada di Solo-Jogja
Sementara itu Anne menyebut pembangunan sarana prasarana KRL Solo-Jogja dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
Anne menyebut Jogja dan Solo memiliki sejumlah alasan kuat dibangunnya rute KRL.
"Jogja-Solo memiliki alasan sangat kuat, yaitu wisatanya, kemudian peningkatan kapasitas jalan yang semakin padat."
"Memang di media sosial kita lihat kalau Jumat Sabtu Minggu, (jalan raya) Jogja-Solo macet," ungkap Anne.
"Hal inilah yang mendorong pemerintah bahwa KRL harus sudah hadir di Joga dan Solo," lanjutnya.
Sementara itu, Anne juga mengungkapkan jika infrastruktur jalur kereta di Solo hingga Jogja sudah mendukung.
"Dirjen Perkertaapian menyebut infrastruktur di Jogja-Solo sudah double track, dan mendukung kehadiran KRL."
"Ini hal yang menjadi dasar kenapa KRL hadir di Jogja Solo setelah Jabodetabek," ungkap Anne.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)