Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Rumah milik pasangan legenda grup lawak Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo dan Djudjuk Djuariah kini menjadi sarang ular.
Diketahui rumah tersebut dikenal warga sebagai rumah kosong dan sudah terbengkalai selama 10 tahun.
Warga sekitar sering menemukan ular masuk ke rumah kosong itu.
Terbaru, seekor ular sanca kembang atau piton yang ditangkap Muhammad Debby Mardani (17) diduga berasal dari rumah kosong di sebelahnya.
Ular sepanjang 3,5 meter tersebut melata menuju kediaman Debby dari rumah kosong di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Anak pemilik rumah kosong, Eko Saputro mengatakan dirinya baru mengetahui bila ada ular di lahan milik ayahnya.
Hal itu didapati dari kabar Ketua RT setempat.
"Berita dari pak RT dan RW kalau ada ular ke luar dari rumah ini semalam," kata Eko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
Temuan tersebut, langsung dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran Kota Solo.
Sejumlah personel pemadam kebakaran dan pawang ular diterjunkan ke lokasi kejadian.
"Itu untuk melacak di rumah ini," tutur Eko.
Saat melakukan pelacakan ditemukan lagi seekor ular piton sepanjang 2 meter.
Setelahnya, pelacakan ditunda lantaran minimnya pencahayaan dan ketinggian rumput di lokasi terlampau tinggi.
"Rumputnya setinggi perut. Terlalu berisiko maka diputuskan tadi pagi dibersihkan," ucap Eko.
Dari pantauan TribunSolo.com, rumput-rumput langsung dibersihkan. Dahan-dahan pohon turut ditebangi.
Saat pelacakan dilakukan, sambung Eko, tidak ditemukan lagi ular di lokasi.
"Diperkirakan sudah ke luar semua," ujarnya.
Bukan Kali Pertama
Muhammad Debby Mardani (17) mendapati ular sanca kembang atau piton menyambangi kediaman keluarga bukan hanya sekali.
Baca juga: Sesama Pecinta Reptil, Pasangan Ini Jadikan Ular Piton Sebagai Mas Kawin Pernikahan
Ular tersebut diduga datang dari rumah kosong di sebelah barat kediamannya, Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Debby mengungkapkan dirinya pertama kali menangkal ular piton betina sepanjang 5,5 meter dari kawasan rumah tersebut.
"Itu sekira 5 bulan yang lalu," ungkapnnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
Saat itu, sambung Debby, dirinya tengah tertidur lelap dan didatangi ular piton tersebut.
"Itu lagi tidur terus dicium lalu saya bangun dan menangkapnya," kata Debby.
Selang 2 minggu setelahnya, Debby mendapati anakan ular piton sepanjang 2 meter.
"Sebulan setelahnya, menemukan anakan sepanjang 1,5 meter," ucap Debby.
"Yang terakhir kemarin malam, ular piton sepanjang 3,5 meter," tambahnya.
Ular tersebut mendatangi kediamannya saat Debby tengah asyik main gitar di teras.
"Rencana mau saya pelihara terus saya jual," tuturnya.
Sanggar Seni
Anak pertama Teguh, Eko Saputro atau akrab disapa Koko mengatakan rumah kedua orang tuanya bakal difungsikan lagi.
Rumah milik pasangan legenda grup lawak Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo dan Djujuk Djuarsih itu bakal dipakai jadi sanggar.
"Ini akan dijadikan sebagai sanggar seni. Untuk kegiatan Srimulat, juga untuk tempat latihan buat teman-teman yang berminat di seni apapun," ungkap Koko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
"Di sini, para pelatih dan peserta dipersilahkan berkreasi di sini," tambahnya.
Koko meyakini para anggota Srimulat akan mendukung rencana pemanfaatan rumah mendiang Teguh dan Djujuk sebagai sanggar seni.
Rencana tersebut segera diberitahukan ke para anggota Srimulat.
Baca juga: Begini Nasib Ular Piton Pemangsa Kambing Bunting di Aceh Singkil
Terlebih itu juga membantu regenerasi pelawak, termasuk dalam tubuh grup Srimulat.
"Kita butuh bibit-bibit pelawak apalagi kita sudah banyak tawaran beberapa stasiun TV," ujar Koko.
"Itu akan diisi teman-teman pelawak seperti Kadir, Tessy, dan Nunung," tambahnya.
Pemilik Rumah Legenda Srimulat
Pemilik rumah kosong yang diduga sebagai sarang ular sanca kembang atau piton di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo bukan orang sembarangan.
Rumah tersebut ternyata milik pasangan legenda Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo dan Djujuk Djuariah.
Rumah bercat putih pertama kali ditempati mereka sekira tahun 1978 pasca mereka pindahan dari Kota Pahlawan, Surabaya.
"Ini kediaman pribadi Bu Djujuk dan Pak Teguh," kata anak pertama Teguh, Eko Saputro atau akrab di sapa Koko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
Rumah tersebut sering disambangi para anggota Srimulat untuk bertukar pikir dan berproses bersama. Di antaranya Nunung, Basuki, Kadir, dan Tarzan.
"Era 1980-an sampai 1990-an di sini menjadi basecamp Srimulat," ujar Koko.
Basecamp itu kemudian tidak lagi terpakai pasca meninggalnya 'bapak' Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo pada 22 September 1996.
Anak-anaknya bahkan tak lagi menempati rumah itu lantaran sudah menjalankan biduk rumah tangga mereka dan punya rumah masing-masing.
Baca juga: Geger, 17 Anak Ular Piton Ditangkap di Rumah Warga di Makassar, Induk Belum Ditemukan
"Setelah Pak Teguh meninggal, ibu pindah di Gremet. Momen terakhirnya Pak Teguh, ya, di rumah ini," kata Koko.
Rumah tersebut kemudian tidak lagi dihuni dan terawat kurang lebih 8 sampai 10 tahun lamanya. Itu membuat rumput-rumput di pelataran tumbuh meninggi.
"Awal-awal masih terawat, tapi karena kesibukan masing-masing belum bisa membersihkan," ucap Koko.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Terbengkalai 10 Tahun, Rumah 'Bapak' Srimulat Teguh Slamet Jadi Sarang Ular