Amzi mengatakan, kalau memang Noppal tidak mendapat fee atau semacamnya karena pesanan ditolak, ia bisa saja memberi ganti rugi.
Namun karena barang yang diterima tersebut tidak sesuai pesanannya, maka dia tidak mau menerima barang itu dan juga tidak mendapat penjelasan mengembalikannya.
Awalnya dia sudah curiga saat paket diantar kurir.
Dia mengatakan, bahwa kotak paket, tertera ukuran sepatu 40.
Namun, setelah dibuka, ternyata ukurannya 41.
Sementara nomor sepatu yang dipesan sesuai ukuran kakinya adalah 39.
Amzi mengaku memang baru sekali memesan barang melalui online.
Terkait keributan dengan kurir, Amzi bilang sebenarnya tidak keberatan bayar biaya kirim, tapi menolak membayar barang.
Amzi juga menyayangkan video yang diunggah menayangkan data pribadinya secara lengkap, mulai dari tempat tinggal dan juga nama lengkap.
Menurut Amzi, ini pencemaran dan menggiring opini.
Karena menganggap ada unsur pencemaran nama baik, Amzi menunggu itikad baik Noppal selaku kurir yang memvideokan dan posting di media sosial itu.
“Ini WhatsApp saya sudah 5.000 pesan masuk tidak saya buka setelah video itu viral, dari seluruh Indonesia,” kata dia.
“Kalau netizen menghujat itu tidak masalah yang penting tidak terlalu kasar. Ini ada juga yang menghujat berlebihan, saya perhatikan saja,” kata dia.
Amzi bilang bila tak ada itikad baik dari kurir itu, maka ia akan melaporkan ke pihak kepolisian.
Namun ia mengaku tak mau menggerakkan massanya yang disebutnya hingga mencapai ribuan, karena bagi dirinya, ia masih satu kampung dengan sang kurir, Noppal. Bahkan dia kenal dengan keluarga Noppal.
(Tribunjambi.com/A. Musawira)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Ingat Azmi, Konsumen yang Tolak Bayar Barang COD? Sebut Punya Ribuan Massa & Ancam Hal Ini ke Kurir