TRIBUNNEWS.COM - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar sosialiasi tentang Aquaponik pada warga Desa Bedoro, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Aquaponik, yakni sistem pertanian dengan menggabungkan kolam ikan dan tanaman dalam satu tempat atau disebut Aquaponik.
Ide sosialisasi aquaponik itu ada karena memanfaatkan kolam ikan milik warga yang tak terpakai.
Kolam itu mereka manfaatkan untuk ternak lele, yang selanjutnya dikembangkan menjadi aquaponik.
"Ada kolam ikan yang tidak terpakai dan nganggur."
"Jadi, kita manfaatkan untuk aquaponik," kata Bahkrun, salah satu mahasiswa KKN kepada Tribunnews, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: KKN Desa Penari Duluan Selesai Syuting, Tapi Asih 2 Rilis Lebih Awal, Manoj Punjabi Bicara Strategi
Baca juga: Mahasiswa KKN Bersama TNI/Polri Sosialisasikan Protokol Kesehatan di Aceh Utara
Adapun sistem kerja aquaponik ini, dengan memutarkan air dari ternak ikan menggunakan pompa yang dimasukkan ke dalam pipa-pipa hidroponik.
Sehingga air pada tanaman hidroponik tidak cepat habis dan tidak perlu menggunakan campuran nutrisi.
Bahkrun menyampaikan ada 2 cara dalam penanaman Aquaponik, yaitu NFT (Nutrient Film Technique) dan DFT (Deep Flow Technique).
Namun, timnya ini lebih memilih memakai cara NFT.
"Kami menggunakan sistem NFT yang dapat digabungkan antara sayur kangkung dan ternak lele," terang Bakhrun
Baca juga: Cerita Mahasiswi yang Memilih Pemukiman Pemulung Saat KKN di Tengah Pandemi
Baca juga: Gus Menteri Lepas 7.488 Mahasiswa KKN UNP
Ia menuturkan, aquaponik memiliki banyak keunggulan, seperti lebih hemat air, menghasilkan sayuran atau buah bebas kimia atau residu pupuk anorganik.
Dengan memanfaatkan air ternak ikan, warga nantinya akan menghemat biaya pengeluaran cairan nutrisi tanaman.
"Menghemat biaya pengeluaran cairan nutrisi karena menggunakan air ternak ikan yang sudah mengandung pupuk (kotoran ikan)," kata Bakhrun.
Menurut Bahkrun, aquaponik ini cocok untuk ketahanan pangan di saat pandemi Covid-19 karena dapat mengurangi intensitas warga keluar rumah.
Selain itu, warga juga bisa mengonsumsi sayur organik yang sehat dan lebih terjamin kualitasnya.
Baca juga: VIRAL Mahasiswa Rakit Setir Kemudi untuk Game dari Bahan Bekas, Enggan Beli Asli dengan Harga Jutaan
Acara sosialisasi ini telah digelar tim KKN UNS pada Kamis (11/2) lalu.
Hingga saat ini (19/2), pertanian Aquaponik ini masih digeluti warga bahkan mengalami perkembangan.
"Selama 10 hari terakhir, tanaman hidroponik melalui sistem aquaponik sudah tumbuh 15 cm," lanjut Bakhrun.
Tak hanya aquaponik, tim KKN UNS ini juga memiliki program penunjang lainnya, sepertiĀ penyuluhan pembuatan tempat cuci tangan, pembuatan Vertical Garden, program kelas sastra, pelatihan kreativitas anak dengan membuat masker, pelatihan pembuatan jamu, pembuatan Board Game sebagai sarana edukasi.
Kegiatan KKN UNS ini nantinya masih akan berlangsung sampai 25 Februari 2021 nanti.
(Tribunnews.com/Shella)