Awalnya, program tersebut sampai kawasan bendungan lama yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari TPU Dusun Bendungan.
Endang mengaku tidak tahu menahu alasan normalisasi tersebut tidak sampai ke kawasan tersebut.
Kejadian Lainnya
Pemilik rumah yang nyaris hanyut di sungai lantaran terdampak longsor di Dukuh Gabusan RT 2, Desa Tangkil, Sragen buka suara.
Pemilik rumah tersebut adalah Saino, dia menyebut jika tanggul yang berada di belakang rumahnya tidak kuat dan kokoh.
"Tanggulnya sudah melorot, sehingga waktu ada banjir Minggu (14/2/2021) kemarin sudah tidak mampu lagi menahan air," ucap Saino kepada Tribunsolo.com, Rabu (17/2/2021).
Menurutnya, tanggul tersebut tidak dibangun dengan sempurna.
"Seharusnya dibuat talut bronjong dan ada pondasi yang lebih kuat," tegasnya.
Adapun kerugian materil yang dialami sekitar Rp 70 juta.
Baca juga: Longsor di Desa Ngetos Nganjuk: 18 Korban Meninggal Berhasil Dievakuasi, Satu Orang Masih Hilang
"Itu untuk hitungan bangunan rumah saya yang terdampak longsor ini," kata dia.
Saino berharap agar pihak terkait segera membuatkan talut yang baru agar tidak terjadi longsor susulan.
Kepala desa (Kades) Tangkil, Suyono menyampaikan, terjadi pergerakan tanah di sekitar sungai yang diakibatkan oleh luapan Sungai Garuda dan Mungkung.
”Itu aliran Sungai Garuda dan mungkung yang sudah jadi satu," kata dia.
"Karena dampak banjir kemarin itu. Ini tanggulnya juga sudah melorot,” papar Suyono.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Makam di Klodran Karanganyar Longsor, Jenazah yang Terkubur Ikut Terbawa Arus Sungai
(Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra)