TRIBUNNEWS.COM - Jasad Riska Fitria yang ditemukan di pinggir Jalinsum kawasan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara dipastikan sebagai korban pembunuhan.
Hal ini diungkapkan oleh dokter Forensik RSUD Sultan Sulaiman Seirampah, dr Abdul Gafar Parinduri,S.PFM, Selasa(23/2/2021).
Gafar menjelaskan, tanda kekerasan cukup jelas terlihat pada jasad Riska Fitria yang sebelumnya sempat ditemukan
Kepada www.tribun-medan.com, ia menyebut jasad korban sudah dilakukan visum luar dan dalam sesuai dengan permintaan pihak kepolisian.
Baca juga: Seorang Ayah Nekat Cabuli 2 Anak Tirinya saat Tidur, Ancam Bunuh Korban jika Bercerita Perbuatannya
Dijelaskan juga ada tanda kalau mulut dan hidung korban sebelumnya dibekap.
"Tanda kekerasannya jelas sekali. Pada bagian wajah dimulut dan hidung dibekap tandanya tidak bisa bernafas dan membiru mukanya.
Pergelangan tangannya dipegang itu tapi tidak ada tanda ikatan. Ya pasti diakan meronta namanya mau dibunuh," kata dr Abdul Gafar.
Pada bagian tubuh yang lain, lanjut, dr Abdul Gafar tidak ada tanda-tanda luka.
Disebut hanya ada tanda kekerasan pada bagian wajah karena pada bagian pipi ada luka memar yang sepertinya tamparan.
Untuk menyebab kematian disebut gagal nafas akibat ketiadaan oksigen.
Baca juga: Tak Kuat Menahan Malu Celana Dipeloroti, Junaidi Bunuh Temannya di Acara Hajatan Lalu Serahkan Diri
"Kalau tanda-tanda diperkosa nggak ada, karena pada saat itu dia sedang halangan.
Tapi ada tanda sudah pernah berhubungan atau bersetubuh hanya saja itu luka lama bukan baru," kata Abdul Gafar.
Diduga pelaku pembunuhan terhadap korban lebih dari satu orang.
Hal ini karena rekannya Aprilia Cinta (13) juga sempat ikut dibunuh dan dibuang di kawasan Brayan Medan.
Baca juga: Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan ABG dan Ibunya di Aceh Timur, Polisi Persiapkan Rekonstruksi
Keduanya dibunuh dan dibuang di tempat yang berbeda.
Jika Riska Fitria dibuang di kawasan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai beda pula dengan Aprilia Cinta yang dibuang di kawasan Brayan Medan.
Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Pandu Winata belum dapat memastikan apakah ada motif perampokan dalam kasus ini.
Terkait hal ini dirinya hanya menyebut masih dalam proses penyelidikan.
Masih penyelidikan
Sebelumnya berdasarkan penyelidikan polisi, seorang di antara korban terungkap identitasnya Riska Fitria (21).
Tubuh wanita tersebut ditemukan di Jalinsum kawasan Lingkungan Pasiran Kecamatan Perbaungan Sergai.
Sementara seorang lagi, sesosok jasad ms X ditemukan warga di Jalan Budi Kemasyarakatan, Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Senin (22/2/2021).
Ms X ini akhirnya teridentifikasi sebagai Aprilia Cinta.
Korban ditemukan mengenakan baju macan tutul.
Diduga keduanya kasus pembunuhan saling terkait. Namun, kepastian lebih jelas, polisi masih terus mendalami kedua kasus penemuan mayat ini.
Kasus penemuan mayat Riska ditangani oleh Polres Serdang Bedagai.
Kerabat korban, Heri mengatakan korban Riska tinggal di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
Selama ini korban bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas di Polres Pelabuhan Belawan.
Secara pasti ia belum mengetahui siapa orang yang terakhir pergi dengan korban.
"Hari Sabtu sore dia pergi dari rumah. Di samping rumahnya ada pesta.
Dia pamit katanya mau pergi sebentar tapi rupanya nggak balik lagi.
Dipikir orang tuanya kemarin mau beli kado aja,"ucap Heri yang ditemui di depan kamar jenazah RSUD Sultan Sulaiman Sei Rampah Senin, (22/2/2021).
Heri mengaku dirinya sebenarnya tinggal di Desa Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan.
Karena ada dapat kebar penemuan mayat ia pun langsung disuruh melihat jenazah ke rumah sakit Sultan Sulaiman.
Pihak kepolisian dari Polres Sergai tampak menunggu jenazah diotopsi di depan ruang jenazah RSUD Sultan Sulaiman.
Saat itu tampak Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai, AKP Pandu Winata.
"Kita tadi sudah tanya juga sama keluarga korban dan disebut kalau korban keluar rumah bersama temannya yang juga meninggal dan ditemukan di Medan," kata Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai, AKP Pandu Winata yang ditemui di RSUD Sultan Sulaiman.
"Penyebab sementara korban meninggal karena gagal nafas nanti untuk lebih lengkapnya kita akan menunggu bagaimana hasil otopsi dari dokter," tutupnya.
Sosok Pacar Korban Diperiksa Polisi.
Salah satu orang yang saat ini sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian adalah Lian Syahputra (26).
Lian merupakan pacar korban yang sudah setahun menjalin hubungan.
Lian pun sempat datang ke RSUD Sultan Sulaiman.
"Sudah seminggu saya enggak jumpa sama dia tapi tetap teleponan.
Hari Jumat lah terakhir teleponan sama dia.
Saya baru tahu tadi pagi kejadian ini dari kawan.
Dari kemarin memang sudah enggak bisa saya hubungi memang dia,"ucap Lian ketika diwawancarai www.tribun-medan.com.
Ia menyebut selama ini tidak mempunyai firasat apapun.
Pacarnya itu juga sepengetahuannya tidak pernah mempunyai musuh.
Ia pun masih penasaran siapa orang yang tega membunuh pacarnya itu.
"Dia pun nggak pernah cerita ada masalah. Bagus-bagus aja selama ini.
Kemarin kupikir dia sibuk karena memang dibilangnya di samping rumahnya ada yang pesta.
Kupikir barang kali dia bantu-bantu makanya nomor hp nya pun nggak aktif," kata Lian.
Lian tampak lebih banyak terdiam ketika sampai di RSUD Sultan Sulaiman.
Karena masih ditangani oleh dokter ia pun belum diperbolehkan masuk ke kamar jenazah.
Saat itu Lian datang bersama dengan bapak korban, Alan.
Mereka hanya terduduk diam di depan ruang kamar jenazah.
Wanita tanpa Identitas
Sesosok jasad mis X ditemukan warga di Jalan Budi Kemasyarakatan, Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Senin (22/2/2021).
Kapolsek Medan Barat Kompol Afdal mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan jasad wanita itu.
"Penemuan korban berawal saat petugas P3SU melakukan pekerjaan mengutip sampah di Jalan Budi Kemasyarakat dengan menggunakan mobil bak sampah. Di lokasi, saksi melihat sesosok perempuan tergeletak di pinggir jalan," ujarnya.
Lanjut Kapolsek, Petugas P3SU kemudian berusaha membangunkan perempuan dengan membunyikan klakson namun tidak kunjung bergerak.
Curiga, petugas P3SU kemudian melaporkan penemuan tersebut kepada Kepala Lingkungan 24 Pulo Brayan yang selanjutnya diteruskan ke Polsek Medan Barat.
"Petugas kami yang mendapatkan laporan, petugas kemudian mendatangi ke lokasi dan melakukan pengecekan.
Saat kami cek, perempuan tersebut ternyata sudah meninggal dunia.
Saat diperiksa, korban tidak membawa identitas," ungkapnya.
Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, petugas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
"Kepada petugas, warga yang tinggal di lokasi mengaku tidak ada yang mengenali korban.
Begitu juga Kepala lingkungan setempat mengaku tidak mengenali korban," bebernya.
Dari hasil pemeriksaan awal, petugas menemukan luka lebam di kedua pergelangan tangan korban.
Namun demikian, petugas masih memastikan penyebab kematian korban.
"Jenazah korban saat ini sudah kami bawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk di autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban," sebut Kapolsek.
(Indra Gunawan/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul WANITA Tewas Dipinggir Jalan Tidak Diperkosa, Pernah Berhubungan, Pacarnya Diperiksa Polisi