News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuh Riska Tertangkap, Ini yang Dilakukan Ibundanya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Repro Riska semasa hidup, satu di antara 2 wanita yang ditemukan tewas. Tubuh Riska ditemukan tak bernyawa di Jalinsum kawasan Lingkungan Pasiran Kecamatan Perbaungan Sergai.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Ibunda Riska Fitria (21) tak mampu membendung tangisnya setelah mengetahui pembunuh anaknya tertangkap oleh polisi.

Air mata Ani Kusmirawan (44), ibu dari Riska, mengalir saat membaca update berita terkini mengenai pembunuhan anaknya.

Riska Fitria dibunuh oleh seorang oknum polisi dan jasadnya dibuang di Kabupaten Serdang Bedagai, pekan lalu.

Wanita berhijab abu-abu yang duduk di lantai dengan beralas tikar plastik, berulang kali melakukan sujud syukur.

"Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah," ucap Ani, Kamis (25/9/2021).

Setelah kembali duduk, air matanya masih terus bercucuran jatuh ke pipinya.

Sesekali, Ani menyeka air matanya. Beberapa kali, ia terlihat berbicara sendiri, sembari mencoba menabahkan hatinya.

Ibu Riska Fitria bersyukur pelaku pembunuhan putrinya telah berhasil ditangkap.

"Alhamdulillah. Mamak janji nak, mencoba menahan air mata. Mamak sudah janji sama kakak, tidak akan nangis," katanya.

Ani yang merupakan warga Jalan Lorong VI, Veteran, Lingkungan X, Bagan Deli, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam pengungkapkan kasus pembunuhan ini.

"Saya berterima kasih. Alhamdulillah, Alhamdulillah. Sekarang kami mulai lega.

Saya juga sudah janji sama anak saya (Riska Fitria) kalau sudah ditangkap pelakunya, saya akan makan, saya tidak lagi menangis," sebutnya saat ditemui di kediamannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap dua wanita muda yang jasadnya ditemukan terpisah di wilayah Medan Barat dan Kabupaten Sergai.

Informasi yang berhasil dihimpun, polisi amankan oknum Polres Pelabuhan Belawan berpangkat Aipda karena diduga kuat telah membunuh dua wanita sekaligus.

"Motifnya karena sakit hati," sebut Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Pembunuh Riska dan Aprilia Ternyata Seorang Oknum Polisi, Bukan Soal Cinta Tapi Ini Motifnya

Lanjut mantan Kapolres Nias ini, sakit hati tersangka diawali dari pertemuannya dengan seorang korban yang jasadnya ditemukan di kawasan Sergai.

"Korban meminta kepada tersangka yang bertugas jaga untuk menyampaikan titipan kepada tahanan di sel Mapolres Pelabuhan Belawan.

Namun, setelah dicek korban yang merupakan honorer di Polres Pebaluhan Belawan itu tentang titipan tersebut, tidak sesuai keinginannya," katanya.

Karena itu, sambungnya, korban bersama temannya yang jasadnya ditemukan di wilayah Medan Barat menanyakannya kepada tersangka.

"Ketika korban menanyakan perihal titipannya bersama seorang wanita temannya kepada tersangka, terjadi ketersinggungan hingga membuat oknum tersebut sakit hati," terang Nainggolan.

Baca juga: Riska dan Aprilia Diduga Dibunuh Bersamaan Tapi Jasadnya Dibuang di Tempat Berbeda

Setelah itu, tersangka menghabisi kedua korban dengan cara dicekik dan jasadnya dibuang terpisah, di wilayah Sergai dan Medan Barat.

"Korban dihabisi dengan cara dicekik," kata Nainggolan.

Saat ini, sambung Nainggolan, tersangka telah diamankan di Mapolres Pelabuhan Belawan. Aipda tersebut ditangkap di kediamannya kawasan Medan Marelan.

Namun, ketika ditanya lebih jauh, Nainggolan enggan berkomentar. Dia hanya menandaskan, kasus itu akan dirilis pihak Polres Pelabuhan Belawan.
"Ditangkap di rumahnya, kawasan Marelan," pungkas Nainggolan.

Baca juga: Unggahan Terakhir Riska Fitria Sebelum Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Polda Sumut Turun Tangan

Diketahui, penemuan jenazah dua wanita muda di pinggir jalan, sempat menggegerkan warga Sumut.

Jenazah wanita pertama adalah Riska Fitria (21), yang ditemukan di pinggir Jalinsum kawasan Lingkungan Pasiran Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).

Selama ini, Riska bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas di Polres Pelabuhan Belawan.

Sedangkan satunya lagi merupakan remaja 13 tahun bernama Aprilia Cinta. Jenazah Aprilia Cinta ditemukan di Jalan Budi Kemasyarakatan, Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat.

Penemuan Jasad Riska Fitria

Lokasi penemuan jasad Riska Fitria hanya berjarak sekitar 15 meter dari beberapa rumah makan dan tempat usaha lain di pinggir Jalinsum kawasan Lingkungan Pasiran Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan.

Lokasinya sering dijadikan tempat parkir oleh para sopir truk-truk besar dan tempat beristirahat.

Mutia, pemilik Rumah Makan Keluarga menceritakan jasad Riska Fitria ditemukan Senin (22/2/2021) dini hari.

"Sekitar jam 01.00 itu bang. Kami taunya dari Budi tukang parkir yang ada di sini baru kemudian kami pun lihat. Kebetulan warung punya kami inikan 24 jam bukanya. Sudah sepi sebenarnya karena memang kalau malam Senin selalu sepi truk-truk nggak banyak yang singgah. Kami nggak ada yang kenal, nggak lama kemudian datanglah polisi," kata Mutia, Selasa (23/2/2021).

Sementara itu, Wina pekerja di rumah makan ini menyebut sebelum polisi datang posisi mayat kaki di atas dan kepala di bawah seperti hendak dibuang dan dijatuhkan dari jalan.

Saat itu tidak ada yang berani memegang jasad korban. Warga hanya melihat-lihat dari jarak dekat. Ia mengingat kalau saat itu wajah korban tampak membiru.

"Kalau darah kayaknya nggak ada cuma mukanya membiru gitu. Sebenarnya ada juga truk-truk parkir tapi jaraknya berjauhan. Ya mungkin naik mobil itu menurunkan mayatnya, cuma nggak ada nampak pula kami ada mobil berhenti di depan ini," ucap Wina.

Jasad Aprilia Cinta

Sementara jasad Aprilia Cinta ditemukan di Jalan Budi Kemasyarakatan, Lingkungan 24, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, pada 22 Febuari 2021 sekira pukul 05.30 WIB.

Aprilia Cinta ditemukan pertama kali oleh Rohmad Efendi, petugas P3SU di Jalan Budi Kemasyarakatan.

"Pada saat kami sedang bertugas seperti biasa untuk mengutip sampah dan kemudian kami melintas di jalan Budi Kemasyarakatan saya melihat seperti ada sesosok perempuan yang tergeletak di pinggir jalan," kata Rohmad.

Saat melihat korban tergeletak, Rohmad bersama rekannya mencoba membangunkannya.

"Saya memberitahukan kepada rekan kerja saya dan setelah kami mendekatinya kami melihat memang benar ada sesosok perempuan yang sedang tergeletak," tuturnya.

Lebih lanjut, Rohmad menuturkan ketika dibangunkan ternyata Aprilia sudah tewas, lalu ia dan rekannya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

"Kami berusaha membangunkannya dengan cara membunyikan suara klakson mobil namun sosok perempuan tersebut tidak bergerak. Setelah itu kami melaporkan kepada pihak Polsek Medan Barat," pungkasnya.

Kata Tetangga Korban

Tetangga yang juga kerabat korban, Ami menceritakan bahwa dirinya terakhir melihat Aprilia Cinta pada Sabtu (22/2/2021).

Kata Ami, saat itu, Aprilia diajak oleh Riska Fitria untuk pergi.

"Jadi awalnya itu Riska yang ajak Cinta untuk pergi Sabtu sore, katanya mau pergi beli kertas kado. Kalau enggak diajak kian pasti tidak akan seperti ini Cinta itu," tuturnya.

Ia menyebutkan setelah hari itu, Cinta tak kunjung pulang dan akhirnya dirinya mendapatkan kabar bahwa temannya tersebut juga sudah meninggal dunia.

"Setelah itu kami enggak pernah melihat lagi korban, sampai dapat kabar meninggal di Brayan," ungkapnya.

Ami menceritakan, Cinta adalah sosok anak yang baik bahkan bersekolah di sekolah Islamiah Al-Washliyah.

"Dia periang, terus dia sekolah di Sekolah Islam Al-Washliyah, dia itu anak baik," tuturnya.

(Muhammad Fadli Taradifa/tribun-medan.com/tribunmedan.id)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuh 2 Wanita Muda Sekaligus Akhirnya Ditangkap, Tangis Ibu Korban Pecah dan Ucap Alhamdulillah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini