Langit tampak berwarna abu-abu, walau jarak pandang masih cukup jauh terlihat.
Andi salah seorang warga Jalan Suka Karya mengatakan, saat menghirup udara panjang, ia merasakan bau asap yang mulai menyengat masuk ke hidung.
"Coba kalau kita ambil napas panjang, terasa sekali bau asapnya. Ini bukan embun pastinya," ujarnya.
Demikian juga di kawasan Soekarno Hatta, tampak dari jarak jauh, gedung-gedung mulai terlihat samar karena kabut asap.
Penjelasan BMKG Pekanbaru
Terkait kabut asap yang mulai banyak selimuti Kota Pekanbaru pada Selasa (2/3/2021) pagi ini, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Pekanbaru memberikan penjelasan.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yudhistira M kepada Tribun mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan kalau kabut yang menyelimuti Pekanbaru pada pagi ini sebagai kabut asap, karena pantauan kondisi tersebut masih pada level haze.
"Kami belum memberikan pernyataan ini sebagai kabut asap tetapi masih di level haze dari pantauan langsung di beberapa titik," kata Yudhistira kepada Tribun.
Menurut Yudhistira, kondisi seperti itu masih tergolong wajar, karena ada akumulasi polutan di udara.
"Biasanya polutan akan menghilang jika terkena air hujan atau terbawa angin. Dalam kondisi beberapa hari terakhir hotspot yang meningkat, yang sebagian kemungkinan kebakaran hutan," jelasnya.
Sedangkan terkait kekaburan pada udara dikatakannya memang berasal dari akumulasi polutan sehingga terjadi kekaburan udara pada hari berikutnya.
"Akumulasi polutan di udara akan cenderung banyak dan mengakibatkan kekaburan udara pada beberapa hari berikutnya," terangnya. (Serambi/Tribunpekanbaru.com/Alexander)
Artikel ini diolah dari berita yang telah tayang di serambinews.com dan Tribunpekanbaru.com dengan judul:
Kabut Asap Pekat Ganggu Pengguna Jalan Nasional Perbatasan Nagan Raya - Aceh Barat
BREAKING NEWS : Kabut Asap di Pekanbaru Menyelimuti Pemukiman, Ini Penjelasan BMKG Pekanbaru