TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Bencana banjir besar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang tidak pernah terjadi sebelumnya ini cukup mengejutkan warga dan pemerintah Kota Banjarmasin.
Bencana ini menyebabkan banyak kerugian dan menghentikan kegiatan perekonomian warga.
“Green Asia Food Indonesia (GAFI) yang merupakan produsen es krim Joyday turut merasakan penderitaan yang dirasa masyarakat Banjarmasin. Terutama karena banyaknya kerugian yang diderita masyarakat,” kata Yu Miao, Perwakilan Management GAFI, dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).
Pemkot Banjarmasin mencatat ada 152 titik banjir.
Sebarannya di Banjarmasin Timur (107 titik), Banjarmasin Utara (28 titik), dan Banjarmasin Selatan (17 titik).
Yang tidak terdampak cuma Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Tengah.
Sebanyak 31.357 keluarga atau 101.601 jiwa terdampak banjir. Jumlah itu sekitar sepertujuh dari jumlah warga Kota Banjarmasin.
“Kami terus memerhatikan perkembangan bencana yang terjadi dan melihat sebaran yang luas dari banjir ini, maka kami memutuskan untuk membantu meringankan beban reseller Joyday dengan memberikan 2.000 box bantuan es krim kepada 200-an reseller yang terdampak,” jelasnya.
Yu Miao melanjutkan, bantuan bagi para reseller ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi distributor untuk kembali membangun usaha mereka yang terdampak banjir ini.
“Kami selaku perusahaan selalu berharap warga Banjarmasin tetap dalam keadaan baik dan segera kembali seperti sediakala setelah bencana ini dilewati,” pungkasnya.
Kegiatan sosial ini adalah bagian dari keberlanjutan program sosial Yili di tahun 2021.
Sebelumnya ditahun 2020, Yili group juga telah menyerahkan bantuan kepada Pemda Provinsi Jawa Barat melalui bantuan program Bike For Care, bantuan bagi Rumah Sakit Umum Daerah DKI dan tenaga medis melalui Pemprov DKI berupa tempat cuci tangan portable dan produk ice cream.
Serta membantu ribuan unit bisnis kecil dan menengah, mendistribusikan bantuan makanan pokok, dan melalui Kantor Staf Kepresidenan memberikan bantuan berupa 100.000 masker kesehatan, 2.000 kacamata pelindung dan 2.000 baju pelindung bagi tenaga medis di Indonesia.