Sheikh Zayed adalah anak bungsu dari Sultan bin Zayed Al Nahyan, penguasa Abu Dhabi dari tahun 1922 hingga 1926.
Mengutip dari Wikipedia, sebelum menjadi Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Zayed menjadi Gubernur di Alain tahun 1946.
Ia mendirikan sekolah Al Nahyan tahun 1959.
Tak hanya mendirikan sekolah, ia juga membangun pasar dan masjid pertama di Alain.
Pada 6 Agustus 1966, Sheikh Zayed melanjutkan kekuasaan kakak laki lakinya, Sheikh Shakhbut bin Sultan Al Nahyan, sebagai Penguasa Abu Dhabi dengan persetujuan dari seluruh anggota keluarga bangsawan Al-Nahyan.
Pada tahun 1971, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan bersama Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum menandatangani persetujuan untuk membentuk sebuah Feberasi antara Abu Dhabi dan Dubai.
Segera setelah itu terbentuklah Uni Emirat Arab yang merupakan federasi dari tujuh wilayah ke-Emir-an, dan Sheikh Zayed Sebagai Presiden pertama-nya.
Tak sampai disitu saja, bersama dengan Sheikh Jaber Al Ahmad Al Sabbah, Emir Kuwait, Sheikh Zayed meletakkan landasan bagi terbentuknya Dewan Kerjasama Negara Teluk (Gulf Countries Cooperation Council – GCC Council) pada tanggal 25 Mei 1981.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Ekspor Tidak Melulu ke Uni Eropa dan Amerika
Sheikh Zayed wafat pada tanggal 2 November 2004.
Kekuasaannya diteruskan oleh putranya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahayan baik sebagai Presiden UEA maupun sebagai Penguasa Abu Dhabi.
Tanggal 3 November 2004 Jenazah Sheikh Zayed dimakamkan di pelataran tengah Masjid Agung Sheikh Zayed.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Suhaiela Bahfein)