Pada saat yang sama, di lokasi tersebut banyak bocah-bocah penyelam koin beraktivitas.
Para bocah penyelam itu pun terkejut begitu melihat jasad Abduh terlentang di dasar Danau Toba.
Melihat mayat Abduh, bocah-bocah penyelam koin berhamburan menceritakan kepada masyarakat di sekitar pantai.
Selanjutnya warga sekitar langsung memberitahukan kepada Kapos Pol Ajibata Ipda S Siringoringo.
Kapos Pol Ajibat Ipda S Siringoringo meneruskan informasi tersebut Kepada Basarnas Danau Toba untuk melakukan pencarian di seputaran tenggelamnya korban.
Setelah melakukan pencarian selama 30 menit, Tim SAR Gabungan menemukan Muhammad Abduh Pane dalam kondisi tak bernyawa.
Abduh Pane ditemukan dari kedalaman enam meter dan kurang lebih 6 meter dari bibir pantai.
Baca juga: Sakit Hati Sering Dimarahi, Menantu Nekat Bunuh Mertua, Masukkan Racun Biawak ke Olahan Pindang
Baca juga: Teras Belakang Kos-kosan Jebol, Seorang Tewas Terjebak Longsor, 2 Lainnya Luka-luka
Korban langsung dievakuasi ke rumah sakit umum Parapat.
Edy, salah satu rombongan korban mengatakan, korban sebenarnya sudah diajak pulang oleh kedua orang tuanya sekitar pukul 09.30 WIB.
“Ada pesta di Medan. Korban diajak pulang tapi ditolaknya,” kata Edy.
Setelah memberaangkatkan kedua orang tua korban, Edy dan keluarga lainnya baru menyadari bahwa Abduh tidak ada diantara rombongan.
Edy lantas memberitahu kepada kedua orang tua korban agar kembali ke Ajibata.
Edy juga mengatakan bahwa korban merupakan anak tunggal dari pasangan Haji Azis Pane dan Dita. "Dia ank tungal," ujar Edy.
Kedua orang tua korban pun kembali, dan menangis histeris meratapi kepergian Abduh.
Ibu korban sampai jatuh pingsan menerima musibah ini.
(TribunMedan.com/Arjuna Bakkara)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul KISAH PILU Liburan ke Danau Toba, Dita Tak Henti Ratapi Anak Semata Wayangnya yang Tewas Tenggelam