TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN -- Kalap sering dtuduh mencuri listrik, seorang pria setengah baya diKebumen, Jawa Tengah tega membacok satu keluarga, Rabu (17/3/2021).
HE (54) warga di Desa Argopeni, Kabupaten Kebumen mengamuk dan melukai satu keluarga yang masih tetangga sendiri.
Sebagai akibatnya dalam peristiwa ini satu orang dinyatakan meninggal dunia jadi korban keganasannya.
Sedangkan lima orang lainnya harus mendapat perawatan medis di rumah sakit karena mengalami luka bacok.
Baca juga: Satu Keluarga di Kebumen Jadi Korban Pembacokan, Satu Orang Tewas
Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama menjelaskan, tersangka melakukan perbuatan tersebut karena kerap dituduh mencuri listrik oleh tetangganya berinisial MA (41).
"Sepulang dari sawah tersangka yang emosi selanjutnya mengambil sebilah sabit dan mengayunkan kepada korban MA," kata Piter melalui keterangan resmi, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Pria di Lumajang Bacok Tetangga, Ternyata Pelaku Pernah Menjalin Cinta Terlarang dengan Istri Korban
Dalam kondisi terluka, MA sempat dapat melarikan diri, namun tidak dengan keluarganya.
Ibu MA berinisial HAL (60), istri berinisial SR (35) dan anak berinisial AK (8) yang berada di rumah tak luput dari amukan tersangka.
Ia menebaskan senjata tajamnya ke para korban.
Bahkan, HAL tewas di lokasi akibat luka bacokan di bagian bawah ketiak.
Baca juga: 6 Orang Anggota Keluarga Dibacok Tetangga, Pelaku Tenteng Celurit Keluar Rumah, 1 Orang Tewas
Warga yang melihat perisitiwa tersebut berusaha menghentikan amukan tersangka. Akan tetapi, seorang warga berinisial WU justru dibacok oleh tersangka.
"Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal hukuman mati," ujar Piter.
Kepada polisi, tersangka HE mengaku menyesal dengan perbuatannya.
Meski demikian, ia siap menanggung risiko dari perbuatannya. "Dibilang menyesal, ya menyesal. Tapi mau gimana lagi," kata HE. (Fadlan Mukhtar Zain)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerap Dituduh Curi Listrik, Pria Paruh Baya Bacok Satu Keluarga di Kebumen"