Karjo mengungkapkan, Mbah Sulis dan Mbah Nuroh hanya tinggal berdua di sebuah rumah kontrakan berukuran 3x5 meter persegi di Jalan Diponegoro, Kota Malang, Jawa Timur.
Untuk bisa tinggal di kontrakan tersebut, sepasang lansia ini harus membayar sebanyak Rp 3 juta per tahunnya.
Mereka memiliki dua orang putri, yang satu tinggal di Singosari dan satunya tinggal di Sorong, Papua.
Saat terakhir bertemu, Karjo menceritakan kondisi Mbah Nuroh sedang sakit.
Baca juga: Viral Penampakan Perempuan Rambut Panjang saat Pencarian Korban di Sungai, Basarnas Bali Buka Suara
Baca juga: Viral Video Jaksa Terima Suap Kasus Rizieq Shihab, Mahfud MD Sebut Hoaks, Ini Respons Kejagung
Diketahui, Mbah Nuroh memang menderita sakit jantung dan harus rutin kontrol ke dokter.
Meski demikian, ia masih setia menemani Mbah Sulis keliling Kota Malang untuk berjualan roti goreng.
"Dalam keadaan sakit, Mbah Nuroh tetap setia menemani Mbah Sulis keliling Kota Malang untuk menjual roti goreng."
"Mbah Nuroh diharuskan rutin kontrol satu bulan sekali untuk sakit jantung yang dideritanya," ungkap Karjo.
Setiap harinya mereka berangkat berjualan dari pukul 04.30 WIB pagi hingga 17.30 WIB sore.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)