TRIBUNNEWS.COM - Kakak tertua dari Ade Londok bernama Neni Juaningsih membeberkan kronologi kritisnya sang adik.
Neni menceritakan, sebelum Ade Londok dilarikan ke rumah sakit, adiknya sempat jatuh sebanyak 3 kali dari tangga.
Kondisi tersebut membuat pria kelahiran Bandung, 4 September 1978 itu semakin drop.
Baca juga: Ade Londok Odading Mang Oleh Terbaring Kritis di Rumah Sakit, Disebut Jika Sadar akan Lupa Ingatan
"Jatuh tiga kali, yang paling fatal itu yang terakhir. Dibawa ke rumah sakit, kayaknya karena pusing dan udah jatuh berkali-kali itu akhirnya enggak kuat," ujarnya saat ditemui di kediaman Ade Londok, Jalan Cipaera, Kosambi, Kota Bandung, Jumat, (26/03/2021).
Selama dua hari dua malam Ade Londok dirawat di Rumah Sakit Muhamadiyah, Kota Bandung.
"Waktu jatuh ketiga kalinya langsung dibawa ke (rumah sakit) Muhammadiyah, enggak kuat sakit katanya, sempat kritis juga, sakit hati sekali saya," ujarnya.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, Ade merasa sesak di dada dan mual yang luar biasa.
Begitu dibawa ke rumah sakit, Ade Londok juga sempat kejang-kejang sampai keluar darah dari mulutnya.
Baca juga: Sempat Viral, Ade Londok Curhat Soal Kehidupan kepada Gus Miftah
Akibat buruk terjatuh dari tangga itu pula, tulang ekor Ade Londok mengalami pembengkakan dan terjadi penyumbatan di kepala.
"Kata dokter, adik saya bisa sembuh tapi tetap dengan kemungkinan terburuk, antara stroke, tidak bisa bicara atau jadi halusinasi," ujarnya.
Menurut penuturan Neni, sebelum jatuh ketiga kalinya dari tangga, Ade Londok sempat terjatuh dari motor.
"Dari Banjaran abis buat konten, lagi bawa motor baju leher belakangnya ditarik, katanya sama orang gila, begitu pulang kakinya luka-luka," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Innalillahi, Kakak Ungkap Kronologi Ade Londok Sampai Kritis, Dokter Katakan 3 Kemungkinan Terburuk
(Tribunjabar.id/Shania Septiana)