TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi sekolah pelayaran Institut Queen Makassar mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia diketahui berinisial I. Usianya 19 tahun.
Dulu yang bersangkutan pernah menjadi anggota paskibraka di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Idawati, sang ibu, adalah orang yang pertama kali menemukan jasad I.
Dari keterangan ibu korban, Kapolsek Awangpone, AKP Agus mengatakan I diduga mengalami depresi.
Selain itu, selama tiga bulan terakhir sering mengeluhkan sakit kepala.
"Korban sudah tiga bulan mengalami depresi. Dia saat ini menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Makassar," katanya.
Baca juga: Niat Curi Tas, Pelaku Hanya Pakai Celana Dalam Menyusup ke Kamar Mamah Muda
Baca juga: Dihamili Pak Kades, Seorang Gadis Adukan Nasibnya ke Polisi, Katanya Diancam Dibunuh dan Disantet
Baca juga: Nasib Pilu Pemandu Lagu Yatim Piatu, Ada Motif Cinta Segiempat di Balik Pembunuhannya
Lanjut dia, korban tak pernah memeriksakan diri ke dokter. Dia pulang ke Bone dan hanya berdiam diri, sering termenung dan bersedih.
Dari informasi yang dihimpun, I sempat mencari cara gantung diri melalui handphone-nya.
"Dari cerita anak-anak sekitar, ada yang melihat histori pencarian handphone korban mengenai tata cara gantung diri. Memang ada saya dengar, tapi saya belum lihat langsung," bebernya.
Keluarga tolak autopsi
"Pihak keluarga menolak jasad almarhumah diautopsi, sehingga telah membuat pernyataan penolakan autopsi," tambah AKP Agus
"Pihak keluarga menolak autopsi karena menganggap kematian korban murni gantung diri," lanjutnya.
Baca juga: Sosok Haji Isam, ''Crazy Rich'' Kalimantan Selatan, Habiskan Uang Bangun Masjid dan Umrahkan Guru
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Agus, tidak ditemukan tanda kekerasan lain di tubuh korban.
Hanya ada luka sepanjang lima centimeter di bagian leher. Dari hasil keterangan dokter, luka tersebut bekas jeratan tali.
"Tak ada luka lain, hanya luka bekas jeratan tali sepanjang 5 centimeter di bagian leher," ujarnya.
Jasad almarhumah I rencananya dikebumikan hari ini, Rabu (24/3/2021).
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ini Dugaan Penyebab Siswi Sekolah Kapal Pesiar Gantung Diri di Bone dan Keluarga Tolak Autopsi Jasad yang Tewas Tergantung