Pertamina di Balongan Indramayu Sudah 3 Kali Terbakar, Ombudsman: Jangan Sampai Terjadi yang Ke-4

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran yang terjadi di Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat bukan kali pertama terjadi.

Dikutip dari tayangan Kompas Tv pada Kamis (15/4/2021), anggota Ombudsman, Hery Susanto menyebut kebakaran kilang Balongan sudah 3 kali terjadi.

Hery juga berharap kebakaran ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.

"Karena sudah 3 kali terbakar kilang minyak Pertamina itu, mestinya jangan sampai terjadi yang ke empat, cukuplah," kata Hery.

Hery lantas meminta Pertamina dan PT Pertamina Internasional segera menyelesaikan investigasi dengan melibatkan Bareskrim dan Polri.

Baca juga: Ombudsman RI Minta Pertamina Selesaikan Investigasi Kebakaran Kilang Minyak di Indramayu

Baca juga: Polri Bawa Barang Bukti Kebakaran Kilang Minyak Balongan untuk Uji Laboratorium

Hal ini karena dibutuhkan kevalidasian data supaya dapat diketahui penyebab kebakaran.

Hingga kedepan tidak ditemukan lagi pengulangan atas kejadian serupa.

"Sekarang ini harusnya sudah dilakukan investigasi, investigasi ini menurut saya yang harus disegerakan secara profesional dan harus melibatkan aparat hukum, agar tidak terjadi efek yang berulang," tambah Hery.

Sebelumnya kebakaran pertama telah terjadi pada Oktober 2007.

Meski pada saat itu api tidak merusak fasilitas produksi, namun kebakaran mengganggu fasilitas pembuangan limbah.

Baca juga: 4 Pasien Korban Kebakaran Kilang Balongan Dipulangkan Setelah 13 Hari Dirawat di RS

Lantas yang kedua pada Januari 2019, insiden tersebut terjadi di pemasok gas pertamina EPAC 3 ke pengolahan minyak pertamina Balongan.

Selang 2 tahun, kebakaran terjadi lagi bulan Maret lalu.

Kejadian kebakaran kemarin dikabarkan telah merugikan 4 tangki penyimpanan gas milik Pertamina.

Diketahui kebakaran yang ke-3 terjadi dini hari, Senin (29/3/2021) di Indramanyu ini, diduga akibat dari kebocoran gas kilang Pertamina Indramayu.

Kebakaran yang ke-3 tersebut, mengakibatkan warga di 9 desa merasa terdampak.

Dampak tersebut dirasakan 6 desa terdampak ringan, hingga 3 desa terdampak cukup parah.

Sehingga, 932 jiwa mengungsi akibat kebarakaran ini.

(Tribunnews.com/ Galuh Widya Wardani)