"Saya sekarang menyesal karena membunuh kakak kandung saya sendiri. Walaupun sebenarnya saya tidak punya salah," sesal J dengan suara sesenggukan.
Baca juga: Sakit Hati dengan Kata-kata Kakak, Adik Ambil Celurit Lalu Ditebaskan ke Perut Korban hingga Tewas
Baca juga: Adik di Madura Tega Bunuh Kakak Kandung, Sabetan Celurit Lukai Jantung Korban, Motif Sakit Hati
Tak hanya itu, J juga menceritakan percekcokan yang sempat terjadi dengan kakaknya pada tahun 2019 lalu.
Pada tahun itu, J pernah dilempari tripleks oleh kakaknya hanya gara-gara bernyanyi setelah buka puasa.
Namun, permasalahan tersebut kata J sudah selesai tanpa dendam apa pun.
Diberitakan sebelumnya, J warga Dusun Oro Timur, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura tega membacok Mashudi (33), kakak kandungnya hingga tewas, Kamis (16/4/2021) pukul 17.30 WIB.
Perisitiwa pembunuhan itu terjadi di teras depan rumah kakak beradik tersebut.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap kakak kandungnya ini ditengarai lantaran sang adik sakit hati dengan perkataan kakaknya.
Atas dasar sakit hati itu, lalu pelaku masuk ke dalam kamarnya mengambil celurit.
Lalu seketika, pelaku langsung menebaskan celurit tersebut ke bagian perut dan dada korban yang saat itu sedang duduk santai di depan teras rumahnya.
"Setelah ditebas, perut korban robek," kata AKP Adhi Putranto Utomo kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (16/4/2021).
Seusai menebas perut dan dada korban, pelaku langsung melarikan diri ke luar rumahnya sembari memegang celurit yang berlumuran darah.
Warga setempat sempat menghadang pelaku agar tidak kabur terlalu jauh.
Namun akhirnya warga merasa ketakutan, sebab pelaku memegang celurit dan mau membacok warga yang ingin menghadang.
Baca juga: Pelaku Penembakan Siswa SMA di Ilaga Diduga Kelompok yang Sama dengan Pembunuh Tukang Ojek Udin
"Ya warga sekitar tidak jadi menangkapnya, karena takut dibacok juga oleh pelaku," ujar AKP Adhi.