News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

6 Fakta Ibu Kadus Tewas Penuh Luka di Rumahnya, Sempat Dapat Teror, Baru 1 Bulan Menjabat

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) korban yang ditemukan tewas dan (Kanan) foto korban semasa hidup.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang kepala dusun (kadus) perempuan di Katanga, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ditemukan tewas dengan penuh luka di rumahnya.

Kadus bernama Aliani itu diduga menjadi korban pembunuhan.

Sebelum tewas, korban sempat mendapat teror dari seseorang.

menyisakan cerita sedih.

Tak ada yang pernah menyangka, perempuan yang baru menjabat sebagai kadus kurang lebih sebulan itu, bakal meninggal dalam keadaan tragis.

Apalagi Aliani dikenal oleh tetangganya sebagai pribadi yang sabar.

Saat ditemukan oleh warga, Senin (19/4/2021) sekira pukul 01.00 siang, tubuh Aliani penuh luka tusukan.

Baca juga: 7 Fakta Suami Bunuh Istri di Nunukan, Pelaku Suka Main Pukul dan Korban Curhat Tak Tahan

Berikut fakta-fakta meninggalnya Aliani di Bulukumba:

1. Banyak Luka di Bagian Tubuh

Ada banyak luka di bagian tubuh Aliyani.

Ada luka tikaman dan ada juga luka akibat benturan benda tumpul.

Beberapa luka tersebut yakni lecet pada pipi sebelah kiri, lebam pada dahi sebelah kiri, luka pada dahi sebelah kiri, jari kanan terpotong, luka robek pada lengan kiri.

Luka Robek pada tangan kiri, luka robek pada paha kanan luka robek pada paha kiri, luka robek pada dada sebelah kiri, luka robek pada perut, memar pada lengan kiri dan juga luka robek pada ketiak.

2. Ada Teror Sebelum Kejadian

Kepala Desa Karama, Jusman menceritakan, sebelum kejadian, Aliani memang sempat mendapat ancaman dari salah seorang warga.

Ancaman itu datang setelah ia meninjau progres proyek rabat beton di Desa Karama.

Namun, Jusman juga menegaskan bahwa ia tak ingin menjustifikasi sebelum ada hasil penyelidikan dari polisi.

Namun, fakta-fakta ini bisa menjadi salah satu bahan penyelidikan polisi.

"Tadi malam beliau (Alm. Aliani) laporan, kan ada pekerjaan rabat beton, kebetulan melewati depan rumahnya juga ini warga," jelas Jusman.

"Warga itu meminta dikerjakan juga dibagian depan rumahnya, karena tinggi. Nah, Ibu Kadus minta petunjuk ke saya, jadi saya sampaikan kasih saja campuran biar dia yang kerja sendiri," jelasnya menambahkan.

Namun, setelah Aliani menyampaikan hal tersebut, ia malah mendapatkan ancaman.

"Setelah sampaikan begitu, bahasanya dia bilang tidak mau. Tukang yang kerja'pi itu proyek yang kerjakan. Ibu dusun bilang tidak bisa, nah dia bilang kalau tidak bisa, ada nanti kau dapat itu," beber Jusman.

Baca juga: Mahasiswi 22 Tahun Tewas, Mobil yang Dikendarai Tertabarak Kereta, Sempat Terseret Puluhan Meter

3. Anak Korban Jadi Saksi Kunci

Anak korban yang menjadi satu-satunya saksi kejadian itu juga mengungkapkan fakta.

Jusman membeberkan, bahwa orang yang dilihat membunuh ibunya adalah orang sebelumnya cekcok dengan ibunya.

"Dia bilang, yang bunuh ibuku itu yang datang tadi malam di rumahnya kakekku. Sementara yang datang tersebut itu yang kebetulan bilang (ancaman) itu," kata Jusman.

Jika ini benar adanya, kata Purnawirawan TNI itu, maka pembunuhan Aliani adalah pembunuhan berencana.

4. Polisi Kantongi Indentitas Terduga Pelaku

Pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), atas meninggalnya Aliani, Senin (19/4/2021).

Aliani merupakan kepala dusun Katangka, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ia meninggal dalam keadaan tragis, tubuhnya penuh luka tusukan dan beberapa bagian lainnya memar.

Aliani ditemukan oleh warga dalam keadaan tergeletak di depan rumahnya, dengan baju yang telah berlumur darah.

"Kami sudah olah TKP dan ambil keterangan saksi-saksi," kata Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Bayu Wicaksono.

5. Pot Bunga Rusak, Jilbab Ditemukan di Teras

Jika melihat kondisi di depan rumah korban, sebelum inseden penikaman, warga menduga korban sempat melawan.

Hal itu dilihat dari beberapa pot bunganya yang berantakan, dan jilbab yang dikenakannya terlepas di teras rumah.

Baca juga: Ibu Kadus di Bulukumba Dibunuh di Rumahnya, Baru Menjabat 1 Bulan, Sempat Dapat Teror dari Seseorang

Baca juga: Pria di Sumenep Tewas, Sempat Tak Sadarkan Diri Usai 10 Menit Disuntik dan Minum Obat dari Klinik

6. Satu dari Tiga Kadus Perempuan di Desa Karama

Aliani merupakan Kepala Dusun Katangka, Desa Karama. Ia ditemukan meninggal dengan luka tusukan di bagian tubuhnya.

Warga menemukannya dalam keadaan tidak berdaya, tergeletak di depan rumahnya dengan baju yang telah berlumur darah.

Dari penelusuran TribunBulukumba.com, Aliani terpilih sebagai kadus setelah mengikuti penjaringan yang dilakukan Pemdes Karama Maret 2021 atau kurang lebih sebulan lalu.

Saat itu Pemdes Karama membuka penjaringan untuk mengisi lima posisi aparatur desa yang lowong.

Yakni dua orang kepala seksi dan tiga orang kepala dusun.

Tiga orang kepala dusun yang terpilih saat itu semuanya merupakan perempuan.

Kepala Dusun Katangka dijabat oleh Aliani dengan Nilai 74,5, Kepala Dusun Kampung Baru dijabat oleh Marhumaeni dengan Nilai 86, dan Dusun Lempongnge di jabat oleh Annisa Gusti Erliana dengan Nilai 74.

Berita terkait kasus pembunuhan

(TribunTimur.com/Firki Arisandi)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Fakta-fakta Pembunuhan Kadus Perempuan di Desa Karama Bulukumba

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini