"Saya sudah 20 tahun berjualan onderdil motor bekas. Dulunya di sana berjualan, tapi sejak 2017 pindah ke belakang kantor desa," ucapnya.
Baca juga: Baru Pulang dari Singapura, PMI Asal Blitar Dijemput Satgas Covid-19 untuk Isolasi Mandiri
Disinggung terkait alasannya memarkir motor bertahun-tahun di tepi jalan, Pakde Tos mengaku tidak memiliki alasan tersendiri.
"Alasan khususnya nggak ada. Ini untuk mengenang saja kalau di sana saya pernah buka usaha," imbuhnya.
Menurutnya, motor matik tersebut merupakan keluaran tahun 2005.
Motor itu ia beli bekas dengan harga Rp 6,5 juta.
"Setelah lama parkir di sini banyak juga yang mau beli, tapi saya tidak mau jual. Biar untuk kenangan saja," akunya.
Seorang warga sekitar Endin Alan menyebut jika motor tersebut sudah lebih dari enam tahun terparkir di jalan tersebut.
"Saya kurang tahu persisnya, tapi denger-denger sudah enam tahun lebih diparkir oleh pemiliknya di sana," ujarnya saat ditemui di kedainya yang tak jauh dari lokasi motor matik parkir itu berada.
Ia mengatakan, sejak tiga tahun lalu mulai berjualan di pertigaan Desa Beku itu, motor matik tersebut sudah terparkir rapi di tepi jalan raya Jatinom-Penggung tersebut.
Pantauan Tribun Jogja di lokasi, Selasa (27/4/2021) sekitar pukul 13.00 WIB, motor tersebut terparkir di pertigaan tepi jalan raya Jatinom-Penggung dan jalan GOR-Karanganom di Desa Beku.
Baca juga: Beredar Akun Palsu Facebook Wali Kota Bogor Bima Arya Tawarkan KUR, Waspada Penipuan
Motor jenis matik berwarna hitam itu tampak sudah ditumbuhi rerumputan di beberapa bagian motor karena lama terparkir di tepi jalan.
Meski begitu, seluruh mesin motor matik yang didesain ulang menyerupai motor trail itu juga masih terpasang rapi di motor tersebut.
Kedua kaca spion, lampu hingga pelat motor juga terlihat masih terpasang.
Kendati kondisinya sudah mulai buram karena terpaan panas dan hujan setiap hari.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Bertahun-tahun Parkir di Tepi Jalan, Motor Matik Pakde Tos Klaten Sempat Ditawar Pembeli,