Laporan Wartawan Tribun Jogja: Miftahul Huda, Christi Mahatma, Ardhike Indah, Santo Ari, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Polsek Sewon masih melakukan penyelidikan terkait kematian NFP.
Bocah warga Padukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon tersebut meninggal dunia setelah memakan satai yang dibawa ayahnya, Minggu (25/4).
Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium makanan.
Sisa sate yang dikonsumsi oleh NFP sudah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta.
"Kami masih menunggu hasil laboratorium. Dugaan dari makanan, makanya kami menunggu hasil pemeriksaan makannya. Saat ini masih belum keluar (hasil laboratorium), mungkin tidak lama lagi," katanya, Selasa (27/4).
Polsek Sewon tidak melakukan autopsi jenazah bocah 8 tahun itu. Hal itu karena pihak keluarga keberatan.
Sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, pihaknya melakukan pendalaman pemeriksaan.
Salah satunya dengan mengambil keterangan dari saksi-saksi.
Hingga saat ini sudah ada sekitar empat saksi yang diperiksa.
Saksi tersebut berasal dari keluarga korban dan juga dari tertuju pertama penerima makanan, Tomy.
"Saksi sudah kami ambil keterangan, dari keluarga korban termasuk orang tua, kemudian penerima makanan itu. Kan istrinya di rumah, kemarin ayah korban kan bertemu dengan istri Tomy dulu sebelum (satai) akhirnya dibawa pulang," urai Suyanto.
Jajarannya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, termasuk di lokasi pertama ayah korban menerima pesanan secara offline untuk mengantarkan makanan dari seorang wanita muda di daerah Gayam. Kota Yogyakarta..
"Kami sudah cek ke sana dengan INAFIS juga dengan puskemas. Kita cek apakah ada kemungkinan CCTV yang merekam, karena di sana banyak sekali pohon-pohon," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto saat ditemui pada Selasa (27/4) mengatakan, pihak kepolisian saat ini masih menunggu hasil laboratorium uji sampel bumbu satai yang diduga mengandung racun tersebut.
Baca juga: Bocah SD Tewas Usai Makan Paket Sate Misterius, Awalnya Ayah Dapat Orderan Offline dari Perempuan
Sampel makanan tersebut kini masih diteliti di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Yogyakarta.
"Hasil labnya belum keluar, dilakukan di lab bersama dinkes," jelasnya, kepada Tribun Jogja.
Yuli menambahkan, pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi yang terlibat, termasuk sosok penerima paket satai yang sebelumnya dituju oleh Bandiman, ayah korban.
"Anggota kami sedang bekerja, sayangnya pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi kepada korban," ujar Yuli.
Baca juga: Bocah SD Tewas Usai Makan Paket Sate Misterius, Awalnya Ayah Dapat Orderan Offline dari Perempuan
Duka
Head of Corporate Affairs Gojek Jabar, Jateng, dan DIY, Arum K. Prasodjo mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari Polsek Sewon, Bantul, mengenai kejadian tersebut.
Dia membenarkan bahwa ayah korban, Bandiman, merupakan mitra pengemudi Gojek.
Mendengar hal itu, pihaknya ikut berduka cita kepada keluarga korban dan berharap kasus seperti ini tidak terulang lagi.
“Kami turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa mitra kami, bapak Bandiman, dan semoga keluarga diberi ketabahan,” tutur Arum kepada Tribun Jogja.
Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DIY, dr Joko Murdiyanto enggan banyak berkomentar.
“Perlu dicek di laboratorium, saya enggak berani berkomentar, ini kasus yang sensitif. Tugas polisi mengamankan itu, cek di laboratorium bahan-bahannya,” ungkap Joko. (maw/hda/nto/ard/uti)