TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Berita mulai dari ciri-ciri perempuan misterius pengirim sate yang menewaskan bocah di Bantul mulai diketahui.
Kemudian ada pengakuan pria di Surabaya yang menusuk temannya 17 kali hingga tewas.
Terakhir kronologi penggerebekan kasus alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu.
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer dari sejumlah daerah di Indonesia:
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Pria Tua Tinggalkan Pulau yang Dijaganya Selama 32 Tahun | Genosida Armenia
1. Ciri-ciri Perempuan Misterius Pengirim Sate Maut Mulai Diketahui
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian Naba Faiz Prasetya (NFP) (8).
Warga Padukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon tersebut meninggal dunia setelah menyantap sate yang dibawa oleh ayahnya, Minggu (25/04/21).
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan ada dua saksi tambahan yang sudah diperiksa oleh penyidik. Sehingga total saksi yang sudah diambil keterangannya ada enam.
Meski tidak menjabarkan secara detail identitas saksi, ia menyebut penerima makanan yang asli juga akan dimintai keterangan.
"Kami sudah berkomunikasi dengan penerima yang asli, nanti teknisnya bagaimana kami komunikasikan lagi. Tentu kami masih mencari saksi-saksi lain, ada kemungkinan jumlah saksi bertambah. Keluarga korban sudah dimintai keterangan, tetapi kalau ada yang perlu dikonfirmasi lagi akan kami panggil lagi,"katanya, Rabu (28/04/2021).
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan makanan, termasuk sate yang dikonsumsi oleh Naba. Sampel makanan sudah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta sejak Senin (26/04/2021) kemarin.
Selain memeriksa saksi dan makanan, penyidik juga mengecek sejumlah CCTV. Namun sayangnya tidak ada CCTV di lokasi kejadian.
"Kami periksa CCTV, tetapi CCTV dilokasi kejadian tidak ditemukan. Kami lihat CCTV yang memang diperlukan, dan nanti bisa menjadi petunjuk,"ujarnya.
2. Pengakuan Aren yang Tusuk Temannya 17 Kali hingga Tewas, Tak Tahan Setengah Tahun Dibully Korban
Kasus penganiayaan berujung pembunuhan di pusat kebugaran Araya Family Club semakin jelas.
Hal ini setelah pelaku pria bernama Aren (39), memberikan sejumlah pengakuannya terkait insiden berdarah itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aren tega menusuk Fardy Candra (46) hingga tewas, Senin (25/4/2021).
Korban merupakan teman yang sudah dikenal lebih dari setengah tahun lamanya.
Aren mengungkapkan apa yang membuatnya tak bisa menahan emosi hingga nekat menikam korban Fardy.
Aren yang merupakan seorang trainer di pusat kebugaran Araya Family Club mengungkap peristiwa sebelum aksi penusukan yakni bermula dari bisik-bisik di kamar mandi.
Aren kemudian membuka ceritanya sejak pertemuan dengan Fardy di pusat kebugaran tersebut.
Satu setengah tahun lalu, ia dan Fardy bertemu sebagai personal trainer dan member di pusat kebugaran tersebut.
Lambat laun,mereka pun berteman dan saling mengenal.
Tak ada yang janggal awalnya, hingga kemudian ucapan Fardy yang mengarah perundungan kepada Aren membuatnya sakit hati.
3. Habis Mandi dan Hanya Pakai Handuk, Gadis Ini Kaget Lihat Pria Masuk ke Kos, Ternyata Pencuri
Kasus pencurian menghebohkan warga di Gresik, Jawa Timur, Selasa (27/4/2021).
Diketahui yang menjadi korbannya adalah seorang gadis bernama Fera (22).
Sedangkan lokasinya berada di kos korban yang terletak di di Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Gresik
Kejadian ini bermula saat Fera kaget saat keluar kamar mandi di rumah kosnya lantaran melihat pria tak dikenal berada di depannya.
Karena hanya mengenakan handuk, gadis asal Blora ini bergegas masuk ke kamar mandi.
Fera semakin kaget saat masuk kamar kosnya.
Ternyata ponsel dan uang Rp 675.000 miliknya telah hilang.
Fera langsung teriak minta tolong.
Meskipun mendengar teriakan korban, pria tersebut tetap santai meninggalkan rumah kos tersebut.
Saat berpapasan dengan sejumlah warga, pelaku malah mengaku sebagai ayah Fera.
4. Kepergok Berduaan dengan Pria di Kamar Kos, Wanita Ini Malah Sandiwara: Lho, Kapan Masukmu Mas?
Pria dan wanita bukan suami istri kepergok berduaan di dalam kamar kos.
Saat digerebek oleh petugas, si wanita mengaku hanya sendiri di kamar tersebut. Namun, petugas tak mempercayainya.
Ternyata si laki-laki bersembunyi di dalam kamar mandi.
Saat ketahuan, si wanita malah bersandiwara, seolah-olah tak mengetahui pria tersebut berada di dalam kamar mandi.
CVA (21) ngotot kepada petugas Satpol PP Kabupaten Tulungagung, dia tinggal sendirian di kamar kosnya, di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, Rabu (28/4/2021).
Namun petugas curiga ada orang lain di kamar CVA, karena itu petugas bersikukuh memeriksa ke dalam kamar.
Petugas langsung menuju ke kamar mandi yang dalam keadaan terkunci.
Benar saja, ternyata di dalam kamar mandi itu ada laki-laki yang tengah bersembunyi.
Dari pemeriksaan identitas, laki-laki itu adalah PI (22), warga Kelurahan Kepatihan.
Namun reaksi CVA malah membuat petugas bingung.
5. Kronologi Penggerebekan Kasus Alat Rapid Test Antigen Bekas di Bandara Kualanamu, 5 Orang Diamankan
Kasus penggunaan alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) berhasil dibongkar.
Dari kasus ini 5 orang sudah diamankan.
Adapun kronologi pengungkapan kasus ini berawal ketika petugas Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut mendapat laporan dari pengguna jasa layanan rapid test antigen di Bandara KNIA.
Menurut masyarakat, alat rapid antigen yang digunakan penyedia jasa layanan merupakan barang bekas.
Sehingga, barang bekas ini dikhawatirkan akan menularkan virus Covid-19 secara massif bagi masyarakat yang akan terbang keluar daerah via Bandara KNIA.
Berangkat dari laporan itu, Dit Reskrimsus Polda Sumut mengutus AKP Jericho Levian Chandra bersama anggotanya untuk melakukan penyelidikan.
Sekira pukul 15.05 WIB pada Selasa (27/4/2021) kemarin, anggota Dit Reskrimsus Polda Sumut menyamar sebagai calon penumpang pesawat dan melaksanakan test rapid antigen.
Selanjutnya petugas Dit Reskrimsus mengisi daftar calon pasien untuk mendapatkan nomor antrian.
Setelah mendapatkan nomor antrian, maka petugas Krimsus dipanggil namanya dan masuk ke ruang pemeriksaan untuk diambil sampel yang dimasukkan alat tes rapid antigen kedalam masing-masing lubang hidung.
Setelah selesai pengambilan sampel, maka petugas Krimsus menunggu di ruang tunggu hasil rapid antigen.
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini.