Ia pun kembali menyebut, bahwa komunikasi terakhir dengan NA, yakni saat menjelang bulan puasa.
Saat itu, anaknya pulang selama tiga hari.
"Rencana lebaran tuh mau pulang lagi, tapi kemarin saya lihat berita justru anak saya tersandung kasus. Kaget dan masih tidak menyangka sampai sekarang," jelas dia.
Maman kini hanya pasrah dengan hukum yang menjerat anaknya tersebut.
Maman berharap, ada keringanan hukuman untuk NA.
Sementara, Ketua RT03, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto, mengatakan NA adalah sosok yang baik.
Ia pun sempat kaget atas kasus yang menimpa NA.
"Ya sempat kaget, karena kan mbak NA orang baik. Setahu saya kerjanya di kosmetik, bukan di salon. Karena kesibukannya, jadi jarang berkomunikasi dengan warga. Kemarin waktu menempati rumah pertama juga mengundang warga, untuk minta doa,"ujarnya.
3. Polisi buru teman NA
Berdasarkan pemeriksaan polisi, ide untuk mengirim paket sate beracun kepada Tomy datang dari pria berinisial R.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, mengatakan R adalah pelanggan salon tempat NA bekerja.
Selama ini, tersangka NA dan R berteman baik.
Tersangka pun sering bercerita tentang berbagai masalah pada R.
Termasuk sakit hati R kepada Tomy, yang sama-sama pelanggan salon tersebut.
Baca juga: Mengenal Kalium Sianida, Zat yang Ada di Kasus Sate Beracun, Ini Bahayanya bagi Tubuh