TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - "Nama saya Reni, anak saya lima, saya terpaksa minta-minta di sini karena kondisi ekonomi keluarga," akuinya kepada Tribunjateng.com saat ditemui di depan Masjid Raya Baiturrahman Semarang, usai pelaksanaan Shalat Idulfitri, Kamis (13/5/2021) pagi.
Di depan Masjid Raya Baiturrahman, Reni bersama dua balita dan satu bocah berusia belasan, langsung mengatungkan tangannya, saat jamaah Shalat Idul Fitri keluar dari Masjid.
Tiga bocah tersebut merupakan anak Reni, yang ia ajak untuk meminta belas kasihan para jamaah.
Baju yang ia kenakan nampak kusam, sembari menggendong putranya, Reni menuturkan, ia juga diusir oleh saudaranya dari tempat yang ia tinggali.
"Hampir dua tahun ini saya dan anak-anak tinggal di jalanan, awalnya saya tinggal di Kelurahan Karangayu Semarang. Tapi diusir saudara karena tempat saya tinggal bukan hak saya," paparnya.
Kondisi itu, membuat Reni terpaksa menjalani kerasnya kehidupan jalanan di Kota Semarang.
"Suami saya juga entah kemana, biarlah saya jalani seperti ini. Bisanya minta belas kasihan orang-orang," ucapnya.
Wanita paruh baya itu mengaku, pendapatannya tak menentu, namun hanya meminta-minta yang ia bisa lakukan.
"Kalau ada tabungan saya memilih dagang, entah rokok atau apa. Tapi kondisinya memang seperti ini, mau tak mau saya lakukan untuk menyambung hidup," jelasnya.
Sembari sibuk menunggu para jamaah, ia menuturkan harapannya untuk masa depan anak-anaknya.
"Harapan saya anak-anak tidak terus di jalanan, dua anak saya sudah bekerja, tinggal tiga yang masih kecil. Semoga kelak mereka bisa jadi orang tidak seperti saya," tambahnya.