News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BKSDA & WCS-IP Pasang Kamera Trap di Desa Sikelang Kota Subulussalam

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screnshoot penampakan harimau sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) yang terekam Kamera jebakan atau camera trap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam Sabtu (21/11/2020) di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Khalidin

TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Aceh bersama WCS-IP memasang kamera trap di Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Pemasangan kamera trap tersebut menyusul laporan adanya ternak masyarakat di desa itu mati terluka dan hilang.

Ternak kambing yang hilang dan mati terluka tersebut milik Rasto Berutu, warga Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Seekor induk kambing milik Rasti mati terluka bagian leher diduga diterkam binatang buas.

Kemudian dua ekor anak kambingnya hilang tanpa berbekas dari kandang.

Baca juga: Macan Dahan Terjebak di Kamar Mandi, Warga Pasaman Barat Khawatir, Dikira Harimau Sumatera

Warga menduga kuat jika mati dan hilangnya ternak tersebut akibat dimangsa oleh binatang buas seperti harimau.

Namun begitu, di lokasi tidak ditemukan ada jejak harimau karena struktur tanah di sana cukup keras.

Kandang ternak kambing milik Rasto berada di kebun kawasan Pelanja, seberang Sungai Lae Kombih.

Pintu kandang tersebut dalam kondisi terbuka sehingga saat kejadian tidak terjadi kerusakan.

Riya Kamba mengatakan pemasangan kamera trap mereka lakukan pada Minggu (16/5/2021) lalu, guna memastikan apakah kematian ternak itu berkaitan dengan Harimau Sumatera seperti dugaan masyarakat.

Namun sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda adanya harimau berkeliaran di sekitar Pelanja, Sikelang baik jejak atau penampakan.

Baca juga: Dituding Jadi Penyebab Sakit, Dua Orang di Aceh Utara Bunuh Seorang Pensiunan

“Tidak ada jejak Harimau Sumatera di lokasi, tapi tim BKSDA dan WCS-IP masih melakukan pemantauan,” ujar Staf BKSDA Wilayah II Subulussalam, Riya Kamba, SHut yang dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (18/5/2021).

Sebelumnya, pada Novembe 2020, dua ekor Harimau Sumatera turun ke dekat permukiman masyarakat di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Desa Lae Motong secara kawasan berbatasan dengan Pelanja, Sikelang karena hanya terpaut beberapa kilometer.

 Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) tersebut juga terekam kamera jebakan atau camera trap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam.

 Kedua harimau ini terekam kamera saat akan kembali memangsa sisa tubuh sapi yang diterkam sehari sebelumnya, Sabtu (21/11/2020), di Desa Lae Motong Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.

Kala itu, sang harimau diduga kembali untuk memakan sisa tubuh sapi  yang masih tertinggal di lokasi kejadian.

Setelah mendapatkan rekaman tersebut, tim melakukan penelusuran jejak-jejak arah keluar masuknya harimau di lokasi terkait.

Riya Kamba, SHut, salah seorang petugas BKSDA wilayah II Subulussalam yang turun ke lokasi membenarkan adanya temuan bangkai bekas terkaman harimau termasuk jejak sang binatang buas itu.

Namun sejauh ini pihak BKSDA belum dapat memastikan berapa individu harimau yang masuk ke dekat permukiman penduduk lantaran jejak kaki kurang jelas akibat musim hujan.

Tim BKSDA hanya dapat memperkirakan harimau tersebut sudah dewasa. Hal itu berdasarkan jejak kaki yang masih tersisa dan petunjuk lain.

Hewan ternak milik Gunawan Cibro, menurut Riya Kamba, dimangsa harimau dari kandangnya yang terletak di kebun kelapa sawit dekat permukiman warga.

Baca juga: Harimau Sumatera Bikin Resah Warga Langkat, 12 Ekor Lembu Dimangsa

Guna mendeteksi secara jelas soal sosok harimau tersebut, tim pun memasang empat unit kamera trap.

 BKSDA juga berdiskusi dengan masyarakat  terkait koflik harimau yang menggegerkan penduduk setempat.

 Menurut Riya Kamba, hewan ternak yang dimangsa harimau berjumlah satu ekor dan ada sisa bangkai ditemukan di sekitar kandang.

Selain bangkai sapi bekas mangsa harimau, tim BKSDA juga menemukan jejak hewan pemangsa tak jauh dari lokasi kejadian.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ternak Warga Hilang dan Mati Terluka Diduga Dimangsa Harimau, BKSDA & WCS-IP Pasang Kamera Trap

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini