News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Ini sempat Sujud Minta Maaf sebelum Bunuh Mertuanya, Pelaku juga Habisi Nyawa Kakak Ipar

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang menantu tega membunuh mertuanya sendiri dengan sadis. Sebelum membunuh, pelaku sempat sujud minta maaf kepada korban. Setelah membunuh mertua, pelaku juga menghabisi nyawa kakak iparnya.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang menantu tega membunuh mertuanya sendiri dengan sadis.

Sebelum membunuh, pelaku sempat sujud minta maaf kepada korban karena telah menggadaikan motor.

Setelah membunuh mertua, pelaku juga menghabisi nyawa kakak iparnya.

Pelaku dengan tanpa berperikemanusiaan membunuh orang yang seharusnya di hormati itu dengan mengambil pisau ditusukkan ke leher korban hingga bercucuran darah.

Tak hanya itu, kepala korban pun dibenturkan ke lantai depan kamar mandi hingga meninggal dunia karena kehabisan darah.

"Jasad korban saya masukkan ke kamar mandi. Kemudian datang kakak ipar saya," tuturnya.

Merasa terancam dan takut pembunuhannya diketahui, tersangka pun akhirnya menghabisi Sukaryati yang melihat kejadian.

Baca juga: Dibekap Pakai Boneka, Gadis SMP Dirudapaksa Perampok, Dilarang Menoleh dan Diancam Dibunuh

AR menghabisi kakak iparnya dengan menyayatkan pisau ke leher korban hingga jatuh mengerang kesakitan.

Tak puas dengan itu, tersangka menusukkan pisau ke kepala korban lebih dari 3 kali dan mengambil tabung gas elpiji 3 kilogram dipukulkan ke kepala korban sebanyak 5 kali.

AR kembali menyeret jasad korban ke kamar mandi dan berniat untuk kabur.

Itulah pengakuan tersangka pembunuh dua wanita Muhayanah (65) dan Catarina Sukaryati (44) warga Desa Bangunsari Kecamatan Pegeruyung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah adalah Ari Rismawan (30) yang tinggal di Sukorejo Kendal.

Pelaku merupakan menantu korban Muhayanah yang mengaku sakit hati kepada mertuanya hingga tega menghabisi korban.

Pelaku melancarkan aksinya pada 9 Mei 2021 sekiranya pukul 17.15 di dapur rumah korban.

Kepada polisi, pelaku Ari Rismawan alias AR mengaku, aksi sadisnya dilakukan lantaran sakit hati kepada ibu mertua.

AR menceritakan, pada awalnya pagi hari, ia mengajak ponakannya Timotius Jovank Valentino alias Jojo yang merupakan anak kedua korban Sukaryati ke Kaliwungu Kendal dengan alasan menagih hutang.

Namun, AR justru pergi ke rumah temannya dan mengambil minuman beralkohol bersama Jojo.

Keduanya melanjutkan perjalanan ke hotel di Kecamatan Pageruyung untuk chek-in kamar.

Baca juga: Siswa SMK Tewas Terjun dari Jembatan, Diduga karena Masalah Keluarga, Sempat Kirim Pesan WA ke Ibu

"Lalu saya keluar lagi pinjam motor ponakan saya. Motor itu saya gadaikan di Sukorejo Rp 9 juta, uangnya saya gunakan untuk judi online sampai habis," terangnya saat gelar perkara di Mapolres Kendal, Senin (17/5/2021).

Merasa tak punya uang lagi, AR kembali ke hotel dan mengajak ponakannya mabuk-mabukan dengan minum minuman beralkohol sampai pukul 16.00 hingga sang ponakan tertidur.

Tersangka AR kemudian meminta diantar temannya pergi ke rumah mertuanya untuk meminta maaf.

Saat sampai di rumah korban, tersangka masuk melalui pintu belakang rumah dan sempat bertemu dengan kedua korban.

Hingga akhirnya, korban Sukaryati keluar rumah untuk membeli bahan-bahan makanan di warung atau minimarket.

Melihat ada peluang untuk meminta maaf, AR mengaku bersujud di hadapan mertuanya untuk meminta maaf karena telah menggadaikan sepeda motor milik cucunya.

Permintaan maaf itu menurut pelaku tidak diterima oleh ibu mertuanya.

Kata AR, mertuanya justru memarahi dia dan memintanya agar menceraikan Ragil Sustanti merupakan istri pelaku sekaligus anak korban Muhayanah.

Atas ucapan itu, pelaku mengaku sakit hati kepada mertuanya dan mengambil pisau ditusukkan ke leher korban hingga bercucuran darah.

Kepala korban pun dibenturkan ke lantai depan kamar mandi hingga meninggal.

"Jasad korban saya masukkan ke kamar mandi. Kemudian datang kakak ipar saya," tuturnya.

Merasa terancam, tersangka pun akhirnya menghabisi Sukaryati yang melihat kejadian.

AR menghabisi kakak iparnya dengan menyayatkan pisau ke leher korban hingga jatuh mengerang kesakitan.

Tak puas dengan itu, tersangka menusukkan pisau ke kepala korban lebih dari 3 kali dan mengambil tabung gas elpiji 3 kilogram dipukulkan ke kepala korban sebanyak 5 kali.

AR kembali menyeret jasad korban ke kamar mandi dan berniat untuk kabur.

"Pertama mertua saya (bunuh-red). Kemudian kakak saya yang datang. Saya sakit hati diminta cerai sama mertua saya," ujarnya.

Kapolres Kendal, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengungkapkan, tersangka sempat berusaha lari saat dilakukan penangkapan. Sehingga jajaran kepolisian menghadiahi timah panas yang ditembakkan ke kaki tersangka.

"Karena ini anak menantu korban, makanya (tersangka) masuk dari belakang rumah.

Dia diminta menceraikan istrinya saat meminta maaf kepada ibu mertua karena sudah menggadaikan sepeda motor ponakan tersangka. Akhirnya tersangka khilaf dan membunuh korban dengan pisau yang ada di dapur," ungkapnya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP subsider 351 ayat (3) KUHP subsider 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman penjara 15 tahun.

Berita terkait kasus pembunuhan

(TribunJateng.com/Saiful Ma'sum)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul SADIS! Menantu Durhaka Ini Tusuk Leher Mertua dan Pukul Kepala Kakak Ipar dengan Gas Elpiji

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini