Tak lama berselang, Sukaryati lalu keluar rumah membeli bahan makanan di minimarket.
Setelah kakak iparnya itu pergi, Ari memanfaatkannya untuk minta maaf ke mertuanya. Ia bersujud di kaki mertuanya, minta maaf lantaran sudah menggadaikan sepeda motor Jojo.
Namun permintaan maaf itu ditolak. Muhayanah marah bahkan minta agar Ari menceraikan isrinya, Ragil Sustanti.
Mendengar ucapan itu, pelaku marah dan kalap. Ia mengambil pisau lalu menusuk mertuanya pada bagian leher.
Tak berhenti sampai di situ, Ari lalu membenturkan kepala korban ke lantai. Kemudian, ia memasukkan jenazah mertuanya ke kamar mandi.
Setelah itu, Sukaryati datang. Merasa terancam atas aksi pembunuhan tersebut, Ari pun lalu membunuh kakak iparnya tersebut. Ari pun menyeret mayat korban ke kamar mandi.
Membunuh mertua dan kakak iparnya, Ari lalu berusaha kabur.
Menggunakan telepon milik Sukaryati, Ari mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp pada Paryadi.
Paryadi merupakan adik Sukaryati. Pada Paryadi, Ari memesan mobil rental.
Kapolres Kendal, AKBP Rapahel Sandhy Cahya Priambodo menjelaskan, tersangka minta mobil yang dipesannya itu diantar ke tugu di depan Kantor Kecamatan Pageruyung.
AR membawa mobil tersebut ke Wonosobo, Temanggung, lalu ke Kota Semarang.
Bingung, tersangka lalu meninggalkan mobil tersebut di depan minimarket di Jalan Sriwijaya.
"Ia kemudian pesan ojek online untuk mengantarkan ke pangkalan bus di Krapyak menuju Jakarta.
Saat akan ditangkap, tersangka mencoba kabur dan kami melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak kaki tersangka," ujar Kapolres.